Imam Syafi'i mengajarkan Muhammad Rabi' secara pelan-pelan. Kadang-kadang sebuah permasalahan diulang-ulang sampai empat puluh kali. Tapi Muhammad Rabi' tetap lambat memahaminya. Karena itu, Muhammad Rabi' merasa malu dengan orang-orang yang mengikuti pengajian di majlis tersebut. Sehingga suatu ketika beliau terpaksa keluar meninggalkan majlis di sela-sela berlangsungnya pengajian.
Imam Asy-Syafi'i
adalah seorang ulama yang penuh kasih sayang. Dalam khulwahnya (ibadat)
ketika bermunajat kepada Allah Swt, beliau selalu berdoa semoga Allah
Swt memberi kemudahan kepada Muhammad Rabi' dalam meneguk suguhan ilmu
darinya. Walhasil doa Imam Syafi'i diterima oleh Allah Swt. Akhirnya
Muhammad Rabi' menjadi seorang ulama besar perintis mazdhab Imam
Syafi'i.
Kisah di atas mengajarkan kita untuk menjadi guru yang baik bagi murid-murid yang kita ajarkan. Lihatlah peran Imam Asy-Syafi'i dalam mengajar anak didiknya. Beliau bukan hanya bertumpu pada membaca dan menjelaskan lembaran demi lembaran buku . Tapi beliau berdoa dalam ibadahnya kepada Allah Swt, semoga apa yang sudah diajarkan benar-benar dimengerti oleh muridnya. Murid-murid yang lambat pemahaman semoga dipercepat dalam memahami setiap suguhan ilmu darinya.
Hal ini harus menjadi cerminan bagi setiap guru. Seorang pengajar pasti ingin memiliki murid yang sukses. Ingin setiap ilmu yang diterangkan dengan mudah bisa dipahami oleh orang yang diajarkan. Perjuangan Anda dalam membentuk pribadi murid seperti yang Anda inginkan jangan hanya dengan mengajar dan menerangkan pelajaran dalam kelas.
Akan tetapi, buktikan keseriusan Anda untuk meraih hal tersebut dalam setiap doa ketika bermunajat kepada Allah Swt. Dengan demikian, kita sangat yakin bahwa Allah Swt akan memberikan apa yang Anda inginkan. Karena Anda telah berjuang dalam dua jalan; berusaha dan berdoa. Bukankah usaha yang diiringi dengan doa akan dengan mudah diterima Tuhan?
Kisah di atas mengajarkan kita untuk menjadi guru yang baik bagi murid-murid yang kita ajarkan. Lihatlah peran Imam Asy-Syafi'i dalam mengajar anak didiknya. Beliau bukan hanya bertumpu pada membaca dan menjelaskan lembaran demi lembaran buku . Tapi beliau berdoa dalam ibadahnya kepada Allah Swt, semoga apa yang sudah diajarkan benar-benar dimengerti oleh muridnya. Murid-murid yang lambat pemahaman semoga dipercepat dalam memahami setiap suguhan ilmu darinya.
Hal ini harus menjadi cerminan bagi setiap guru. Seorang pengajar pasti ingin memiliki murid yang sukses. Ingin setiap ilmu yang diterangkan dengan mudah bisa dipahami oleh orang yang diajarkan. Perjuangan Anda dalam membentuk pribadi murid seperti yang Anda inginkan jangan hanya dengan mengajar dan menerangkan pelajaran dalam kelas.
Akan tetapi, buktikan keseriusan Anda untuk meraih hal tersebut dalam setiap doa ketika bermunajat kepada Allah Swt. Dengan demikian, kita sangat yakin bahwa Allah Swt akan memberikan apa yang Anda inginkan. Karena Anda telah berjuang dalam dua jalan; berusaha dan berdoa. Bukankah usaha yang diiringi dengan doa akan dengan mudah diterima Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar