Jumat, 12/07/2013 23:04 WIB
Azan TV selama Ramadan di Inggris
BBCIndonesia.com - detikNews
Endang Nurdin
Jamaah di satu masjid di London.
Ada yang berbeda dari suasana saur pada bulan puasa kali
ini. Suara azan Subuh dikumandangkan untuk pertama kalinya di salah satu
jaringan televisi utama, Channel 4.
Tayangan azan ini juga berbeda dengan azan pada umumnya.
Tidak ada suasana masjid atau orang yang mengambil wudu untuk bersiap
salat.
Azan setiap waktu Subuh yang jatuh pada sekitar pukul 03:00
pagi waktu Inggris ini dikumandangkan oleh Hassen Rassol, salah seorang
muazin terkenal di Inggris.
Rassol berjalan menyusuri jalan-jalan di London dan
mengumandangkan azan saat melihat waktu salat tiba melalui telpon
genggamnya.
Dengan latar warga London yang berlalu lalang di
sekelilingnya, muazin ini terus mengumandang azan. Pemandangan yang
menunjukkan bahwa apa yang ia lakukan merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari masyarakat di London.
Jaringan televisi Channel 4 mengatakan program Ramadan yang
mereka sebut A very British Ramadan ini ditujukan sebagai provokasi
kepada mereka yang mengaitkan Islam dengan ekstrimisme.
Kelompok yang tidak banyak terwakili
Pusat kegiatan Islam di London utara diserang menyusul pembunuhan di Woolwich.
Kepala program jaringan televisi itu Ralph Lee mengatakan
"Channel 4 akan dikritik karena memusatkan pada agama minoritas namun
inilah yang kami lakukan untuk memberikan ruang dan suara bagi kelompok
yang tidak banyak terwakili."
Program Ramadan Channel 4 yang akan tayang selama bulan
puasa ini mencakup cerita sejumlah warga tentang pengalaman mereka
berpuasa -yang pada musim panas berlangsung sekitar 18 jam dari pukul
03:00 pagi sampai Magrib sekitar pukul 21:15.
Ralph Lee juga mengatakan menyusul kejadian pembunuhan sadis
tentara Lee Rigby di Woolwich, London, "saatnya memberikan peluang bagi
suara moderat mayoritas Muslim Inggris lainnya".
Dua warga London asal Nigeria Michael Adebolajo dan Michael
Adebowale yang melakukan pembunuhan sadis mengatakan mereka melakukan
serangan itu untuk membalas pembunuhan warga Muslim di Irak dan
Afghanistan.
Masjid-masjid dan pusat kegiatan Islam di London berwaspada
setelah terjadi penyerangan beberapa kali menyusul pembunuhan tentara
Lee Rigby ini.
Bahkan ada
satu pusat kegiatan Islam yang hancur akibat serangan ini.
Cari publisitas
Program Ramadan ini disambut baik oleh Dewan Muslim Inggris
yang mengatakan "dalam bulan khusus untuk Muslim ini, pengakuan jaringan
televisi utama bukan hanya simbolis namun juga solidaritas yang
diharapkan dapat memerikan potret yang realistis terhadap Islam dan
Muslim".
Namun tidak sedikit yang mengkritik.
Salah seorang di antaraya Terry Sanderson, presiden
Masyasrakat Sekeluar Inggris, yang menyebut langkah itu mencari
publisitas.
Tetapi Terry mengakui bahwa tayangan adzhan yang hanya
berlangsung beberapa menit ini dapat diterima mengingat "BBC
mengggunakan jam tayang ratusan jam per tahun untuk kegiatan Kristiani".
Nesrine Malik, melalui komentar di koran the Guardian, menyebut progrma ini "tidak bertanggung jawab".
Terlepas dari kontroversi ini, saya baru pertama kali
melihat tayangan azan tanpa gambar masjid dan suasana Islamis lain.
Pesan kuat yang ingin diangkat bahwa kegiatan agama ini merupakan bagian
dari masyarakat Inggris lainnya, tanpa ada pembatas dan rintangan.
Dan secara praktis, bagi sekitar 2,8 juta Muslim Inggris,
tayangan azan di salah satu jaringan televisi utama ini, sangat membantu
untuk mengingatkan bahwa saat puasa telah dimulai.
Tentang blog
iniBlog dari London ditulis oleh wartawan BBC Indonesia di seputar isu
yang menjadi perhatian masyarakat di London dan Inggris pada umumnya
berdasarkan perspektif pribadi produser bersangkutan.Blog sebelumya oleh
Endang NurdinBlog sebelumya oleh Endang NurdinBlog sebelumya oleh
Endang NurdinBlog sebelumya oleh Endang Nurdin
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar