Kamis, 17 Juli 2014

Belanda Kibarkan Bendera Setengah Tiang atas Insiden Jatuhnya #MH17

Belanda Kibarkan Bendera Setengah Tiang atas Insiden Jatuhnya #MH17

Jumat, 18 Juli 2014 | 09:07 WIB
AFP PHOTO / DOMINIQUE FAGETPuing pesawat Malaysia Airlines yang membawa 295 orang penumpang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur yang jatuh di Kota Shaktarsk, timur Ukraina, Kamis (17/8/2014).

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pemerintah Kerajaan Belanda memastikan bahwa 154 warganya menjadi korban tewas jatuhnya pesawat Boeing 777 milik maskapai Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH17. Sesaat setelah berita jatuhnya pesawat diterima, pemerintah Belanda langsung melakukan tindakan terkait warganya. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte langsung menelepon Presiden AS Barack Obama membicarakan tragedi tersebut.
"Rutte dan Obama sepakat untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat. Yang terpenting saat ini adalah menemukan jenazah para korban dan membawanya keluar dari lokasi kecelakaan," kata Biro Penerangan Belanda sepertik dikutip dari De Volkskrant, Jumat (18/7/2014).
Rutte bersama jajaran kabinet Belanda pun memberikan keterangan kepada pers setempat terkait peristiwa jatuhnya MH17. Meski demikian, Rutte mengatakan bahwa pemerintah belum dapat memastikan penyebab jatuhnya pesawat dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur tersebut.
"Kami belum bisa memberikan kepastian terkait penyebab jatuhnya pesawat, tetapi akan kami selidiki secepatnya," ujar Rutte.
Rutte menyerukan bahwa pada hari ini seluruh bangunan di Belanda harus mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung. Seruan yang sama berlaku pula bagi kantor wali kota, provinsi, maupun otoritas diplomatik Belanda di luar negeri.
Terkait peristiwa tragis ini, keluarga kerajaan Belanda pun memutuskan untuk tidak menunjukkan diri ke publik. Berdasarkan pernyataan Biro Penerangan Belanda, Raja Willem-Alexander, Ratu Maxima, Putri Amalia, Putri Alexia, dan Putri Ariane tidak akan melakukan sesi foto ataupun menunjukkan diri kepada publik.
Di Belanda, Duta Besar Malaysia Fauziah Mohamad Taib ikut serta bersama pemerintah Belanda dalam penanganan jenazah korban MH17. Kedutaan besar Malaysia di Den Haag dibuka selama 24 jam untuk melayani informasi dan pertanyaan terkait MH17. Otoritas memastikan di dalam pesawat naas tersebut terdapat 154 warga Belanda. Di samping itu, terdapat pula 27 warga Australia, 23 warga Singapura, 11 warga Indonesia, 6 warga Inggris, 4 warga Jerman, 4 warga Belgia, 3 warga Filipina, dan 1 warga Kanada. Sebanyak 47 penumpang tewas lainnya belum diketahui kewarganegaraannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar