Posted on 19 Februari 2009 by Kharda
Mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua..
Assalamu’alaikum
wr wb Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan
semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan
kerasulan nabi Muhammad (saw). Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2
hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw)
hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah
dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah
bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan
menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk
Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah
(saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw)
memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya
sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata,
“Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak
belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan
tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang
hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini
Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya
kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu
tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.”
(QS Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005
. Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah
dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1) Apakah
kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya
pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.
Dalam temu
wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar,
salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari
surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof.
Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan
menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu
di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2,
ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu
itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang
beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda
ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah”
mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab
kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak
bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan
tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa
Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang
kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang
melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2
Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani
hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan
hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2
maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip
sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari
Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad,
kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan
yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan
meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab,
“Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah
agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan
telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan
terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun
berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli
mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya
akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka
pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun
bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari
perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan
menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang
aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu
kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian
bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi
tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh,
telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2
kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah
sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat
Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah
selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang
muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa
Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku
menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang
hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi
muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2
Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa
terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu
di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:
“Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah
kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu
kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku
pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan
kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam
hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi
Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3
orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang
dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal
saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan
perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan
bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan
proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang
sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran,
industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2,
akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi
tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan,
dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak
kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan
berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS
hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya
tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami
mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah
mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100
juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu
kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa
yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ”
Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian
menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal
itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah
(katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami
meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini
tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu
kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ”
Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah
terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu.
Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar,
hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama
Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an
dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk
Islam.”
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
(Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M) Posted in: on Monday, August 28, 2006 at
at 3:51 AM
Sumber: http://kharda.wordpress.com/2009/02/19/mukjizat-nabi-muhammad-saw-membelah-bulan/
Ketika Bulan Terbelah - Tafsir Surat Al Qomar (54) ayat 1
Terbelahnya bulan dalam Al Qur'an dan Hadits
Ada
sebuah ayat di dalam al Qur'an yang menyatakan bahwa bulan [pernah/akan]
terbelah ketika jaman telah mendekati kiamat. Sengaja kata pernah dan akan saya beri kurung karena ada beberapa penafsiran
tentang ayat ini. Selengkapnya arti ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al
Qomar (54): 1)
Dalam
catatan kaki dari terjemahan al Qur'an Departemen Agama RI, ditulis: Yang dimaksud dengan saat di sini ialah
terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan
"terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Memang
ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi saw.
masih di Mekah. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk
menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan.
Berikut
adalah beberapa di antaranya: (Terima kasih kepada seorang pembaca yang
menunjukkannya)
1.
Hadis
riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan
terbelah menjadi dua pada
masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian.
(Shahih Muslim No.5010)
2.
Hadis
riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan
kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw.
memperlihatkan kepada mereka mukjizat
terbelahnya bulan sebanyak
dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
3.
Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan
pernah terbelah pada masa
Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Klaim gambar bukti bulan terbelah di internet
Sejak
cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang
diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat
di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika
(NASA).> Lihat
Di sana
terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan
mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi,
jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar
tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut
merupakan bekas terbelahnya bulan.
Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:
1.
Ilmuwan
menyebutnya sebagai RILLE atau RIMA. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal
muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas
kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus
yang berbentuk lurus seperti Rille Ariadaeus ini, diduga merupakan patahan
tanah yang turun di antara 2 sesar kerak bulan yang sejajar.(Lihat Bagan)
2.
Rille
mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas
adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di
bumi (Lihat). Mereka ditemukan
di hampir semua titik di
permukaan bulan. (contoh)
3.
Rille
tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan
kilometer ,tetapi tidak
ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan
pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya
kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi
bulan.
Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan
karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36
dari 10.921 km keliling permukaan bulan. (lihat tampak atas)
Kesimpulan
Jadi,
tidak tepat menjadikan gambar di atas sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah.
Bagi
kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Ditambah lagi ada
hadits shahih yang menyatakan memang demikian. Jikalau belum ada bukti yang
kita inginkan, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa
untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa
bekas. Semuanya mudah bagi Allah.
Di Bulan Tidak Ada Bukti Bulan Pernah Terbelah
·
By EKO HADI G -
Thu Feb 14, 3:30 pm
·
24360
views
·
·
Semenjak
dirilis nya foto Rima Ariadaeus di media internet oleh badan antariksa amerika
dalam situs resmi nya apod.nasa.gov klaim akan bukti bulan terbelah yang
dikatakan dalam hadist Rasulullah SAW kian bermunculan. Foto yang dirilis ke
publik pada 29 oktober 2002 itu merupakan sebuah foto permukaan bulan yang
diambil pada masa eksplorasi bulan di tahun 1969 ketika program luar angkasa
Apollo 10 masih berlangsung. Sebuah pertanyaan muncul, Benarkah bulan pernah
terbelah?
Dalam
agama islam khusus nya, beberapa hadist berkenaan dengan mukjizat Rasulullah
SAW telah banyak disebutkan beberapa diantaranya adalah:
·
Hadis
riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah SAW. untuk
diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah
SAW. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.
(Shahih Muslim No.5013)
·
Hadis
riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah
saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Menilik
kebenaran terbelah nya bulan dengan sudut pandang ilmu pengetahuan khususnya
astronomi, peristiwa bulan terbelah hingga saat ini tidak lah terbukti. Klaim
terhadap foto Rima Ariadaeus yang menjadi bukti bahwa bulan pernah terbelah
adalah sangat lemah dan tidak bisa dijadikan bukti yang kuat untuk terbelah nya
bulan dalam skala mayor(seluruh permukaan bulan menjadi dua bagian). Rima
Ariadaeus merupakan salah satu contoh dari sekian banyak rille linear yang
terdapat di permukaan bulan.
|
|
Beberapa
pendapat mengatakan bahwa Rima Ariadaeus terbentuk ketika bagian dari kerak
bulan tenggelam diantara dua jalur patahan paralel saat aktifitas vulkanik di
bulan masih berlangsung. Namun dilain pihak, pendapat lain mengatakan bahwa
Rima Ariadaeus terbentuk setelah peristiwa tumbukan dari benda langit yang
cukup besar(asteroid). Tidak diterimanya Rima Ariadaeus untuk dijadikan bukti
bahwa bulan pernah terbelah dalam skala mayor adalah panjang Rima Ariadaeus
hanya sepanjang 300 kilometer sedang diameter ekuator permukaan bulan mencapai
1.738,14 kilometer.
Meninjau
secara mekanisme fisis bahwa bulan pernah terbelah juga sangat sulit untuk
dijelaskan. Jika memang bulan pernah terbelah akibat efek dari pasang surut
planet maupun bintang induk nya, bulan tidak mungkin dapat bersatu kembali
hingga seperti saat ini. Seorang ahli matematika perancis Edouard Roche
menyatakan bahwa ada suatu jarak minimum dari planet atau bintang induk yang
bila dilampaui akan menyebabkan benda yang mengorbitnya akan pecah. Batas
minimum yang disebutkan dikenal sebagai Limit Roche dimana angka dari Limit
Roche sangat bergantung dengan ukuran benda langit dan kekuatan benda langit
untuk menahan gaya gravitasi planet. Dengan bumi sebagai planet dan bulan
sebagai Satelit alam yang mengorbitnya, secara matematis bulan memiliki limit
Roche sejauh 18.261 kilometer. Jika bulan memang pernah terbelah atau pecah
maka setidak nya dalam waktu dekat* ini (*skala kosmos) bulan setidaknya pernah
mencapai jarak lebih dekat dengan bumi kita lebih kecil dari angka 18.000
kilometer. Namun faktanya, jarak bulan dengan bumi hingga saat ini masih berada
pada jarak yang amat sangat jauh dari limit roche yaitu 384.000 kilometer
sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut ilmu pengetahuan bulan tidak pernah
terbelah menjadi dua dalam waktu dekat ini (0-2000 tahun).
Terbelah
nya bulan merupakan salah satu contoh dari Mukjizat yang di berikan pada Nabi
Muhammad SAW yang memang secara ilmu pengetahuan belum bisa bahkan tidak bisa
dibuktikan karena itu merupakan salah satu bukti tanda-tanda Kebesaran Nya.
Seperti mukjizat yang diberikan pada Nabi Ibrahim dimana ia tak mempan dibakar
api dan Musa yang dapat membelah lautan merupakan salah satu dari sekian banyak
contoh mukjizat yang pernah terjadi dimana tidak dapat dijelaskan melalui akal
maupun pikiran. Sebagai wujud salah satu Iman kepada Rasul, maka sepatut nya
kita meyakini bahwa pada masa Rasulullah SAW bulan pernah terbelah sebagaimana
hadist yang telah disebutkan diatas. Saya pribadi sebagai penulis artikel ini
sepenuhnya yakin akan terbelah nya bulan saat Nabi Muhammad SAW menunjukkan
mukjizat nya. Mukjizat merupakan salah satu tanda kebesaranNya namun bukan
berarti mukjizat harus dapat dijelaskan menggunakan akal maupun pikiran
manusia.
Referensi
:
Bukti Ilmiah “Bulan Terbelah” dari Manuskrip Kuno, Raja India, dan Ilmuwan NASA
fadly – Kamis, 28 Jumadil Akhir 1434 H / 9 Mei
2013 21:17 WIB
BERITA TERKAIT
Terdapat bayak Mukjizat-mukjizat yang diingkari
oleh kaum musyrik disebabkan kedengkian mereka terhadap islam, Di
antaranya adalah Mukjizat Peristiwa terbelahnya Bulan yang disebutkan dalam
Al-Quran di Zaman Rasulullah Saw atau 14 Abad yang lalu:
اقْتَرَبَتِ
السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ * وَإِنْ يَرَوْا آَيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا
سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ * وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ
مُسْتَقِرٌّ
“Telah
dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah * Dan jika mereka
(orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan
berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus” * Dan mereka mendutakan (Nabi)
dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada
ketetapannya” [القمر: 1-3]
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم بِشِقَّتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ”
اشْهَدُوا ”
“Dari
Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah,
kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah” (HR. Muslim: 7249)
Dalam diriwayat lain dijelaskan bahwa
Ketika kaum Kafir Makkah meminta Rasulullah untuk memperlihatkan
tanda-tanda kebesaran Allah serta menguji kebenaran Risalah baginda Rasulullah
dengan memintanya Membelah Bulan, maka Allah Swt mengabulkan Doa beliau hingga
pada malam hari tampaklah bulan terbelah menjadi Dua bagian, di mana bagian
lainnya berada di sisi Gunung Safa dan bagian lainya di sisi Gunung
Qaikaan dan terlihat di antaranya bukit Hira , tapi mereka Kafir Makkah malah
mengingkari Mukjizat tersebut dan berkata: “Muhammad telah Menyihir Kita”,
kemudian sebagiannya berkata: “ jika benar kita tersihir dia tidak akan
bisa menyihir semua manusia Maka tunggulah sampai datang berita dari
Orang-orang yang melakukan perjalanan jauh, ketika mereka (para Musafir) tiba
mereka pun mengatakan bahwa mereka menyaksikan hal yang serupa. Tetapi Kaum
Kafir Makkah tetap mengingkari Mukjizat tersebut dan berkata : “…(Ini adalah)
sihir yang terus menerus”.
Beranjak Dari berbagai Riwayat yang serupa,
kita dapat meyimpulkan bahwa kejadian itu tidak hanya disaksikan oleh kaum
Kafir Makkah saja tetapi Manusia yang berada di tempat selain Makkah pun pada
waktu itu dapat menyaksikan peristiwa itu seperti yang dilakukan oleh Abu Jahal
bahwa dia pernah menunggu para pedagang yang berdatangan dari berbagai Negeri
jauh (seperti Syam) untuk menanyakan Peristiwa tersebut, maka mereka juga
menyaksikan hal tersebut.
Bagaimana Islam masuk ke India ?
Terdapat sebuah wawancara dengan Raja
Valiyathampuram (87 tahun) dari Kodungallur di Central Kerala, beliau adalah
keturunan dari Raja Cheraman Perumal (India pertama yang memeluk Islam pada
awal abad ke-7), jika berbicara dengannya seakan berbicara mengenai sejarah,
Dalam wawancaranya bersama AU Asif (Pewawancara) tersebut beliau sempat ditanya:
apakah benar Islam masuk ke india melalui Mukjizat pembelahan Bulan yang
dilakukan Oleh Nabi Muhammad atau islam masuk ke india tidak dengan Pedang ?
Beliau menanggapi pertanyaan itu dengan
menjelaskan bahwa: awal masuknya Islam ke India disebabkan peristiwa Bulan
terbelah yang pada suatu malam, saat sang Raja bersama Istrinya berada di atas
Istana tiba-tiba mereka menyaksikan Bulan yang terbelah menjadi dua bagian.
Lewat para pengembara dan pedangang dari berbagai Negeri asing sang Raja pun
akhirnya tahu bahwa kejadian itu merupakan Mukjizat Nabi Muhammad yang berada
di Jazirah Arab.
Maka Sang Raja pun pergi menemui Rasulullah Saw
setelah membagi-bagikan harta kerajaannya dan menunjuk putranya menjadi
Gubernur serta membagikan tanahnya kepada para pemimpin Lokal untuk menjamin
kesejateraan kehidupan Kerajaannya.
Beliau masuk Islam di tangan Rasulullah Saw
yang disaksikan oleh Abu Bakar Radiallahu Anhu dan mengganti namanya menjadi
Tajuddin, Sang Raja meninggal dalam perjalanan kembali ke India dan dimakamkan
di jalan di tepi Laut Arab. Dikatakan bahwa sang Raja Muslim ini telah mengirim
Surat kepada para menteri lokal kerajaannya lewat Malik bin Dinar sahabat Nabi.
Dalam suratnya Beliau berwasiat bahwa si
pembawa surat ini harus mendapat perhatian ekstra, penjamuan dan memuliakannya
serta mengizinkannya untuk membangun mesjid di Negeri India pada saat itu.
Karena menghormati Raja Cheraman, Penguasa Kerala membagun Mesjid (dibangun
pada awal abad ke-7) di Kodungallur yang dikenal sebagai Masjid Malik Cheraman.
Sampai sekarang mesjid tersebut masih ada,
seperti yang dijelaskan oleh Raja Valiyathampuram bahwa mesjid itu adalah
mesjid tertua di India yang namanya diambil dari Cheraman Perumal dan Malik Ibn
Dinar, dan digabungkan menjadi `Masjid Malik Cheraman`. Pemimpin pada waktu itu
memudahkan urusan Malik Bin Dinar R.a untuk menyebarkan Islam di India degan
kebenaran Mukjizat terbelahnya Bulan.
Seperti yang diceritakan bahwa Malik Bin Dinar
wafat di Kasaragod yang kini bernama Karnataka. Raja Cheraman dan Malik Bin
Dinar keduanya dikuburkan sisi Laut Arab di mana satunya di Saalala di Oman dan
satunya lagi ada di Kasaragod di India. Dengan kata lain, kuburan mereka
terhubung dengan air laut.
Manuskrip Kuno
Juga hal yang sama dialami oleh bangsa dan
kebudayaan-kebudayaan lain sebagian dari mereka mencatat keajaiban peristiwa
itu , seperti yang terdapat dalam manuskrip Madrid dan Manuskrip Bangsa Maya
kuno dalam Ilmu perbintangan.
Sejak dahulu bangsa Maya dikenal sangat
mengemari Ilmu Astronomi dan merupakan salah satu negeri yang maju dalam bidang
ilmu tersebut. Tetapi dalam salah satu Manuskripnya menunjukkan bahwa Mereka
(Bangsa Maya) Menganggap di Bulan telah terjadi gempa dan memyebabkan
terbelahnya Bulan menjadi dua bagian.
Persitiwa pembelah Bulan tercatat dalam
Manuskrip Pasir dan India pada waktu yang berdekatan yaitu awal abad ke-7
Masehi dan Sejarawan juga mengatakan bahwa di salah satu Kuil Kuno di Cina
tertulis mengenai peristiwa itu.
Teks bahasa Inggris:
At
the top of page 139 in the 1997 Maya Hieroglyphic Forum, the dot and bar
numbers have been inserted as corrections for the tops of the other columns
(missing in V and K’s works). On the basis of the number sequences, the date of
the first (and, what I am surmising, was the original change) is 9.9.9.16.0 or
the Gregorian date of 9 February 623 (the Julian date calculated the 6th of
February, that same year).
Dalam naskah diatas menujukkan tahun 623
Masehi, sesuai dengan jumlah waktu menetap Rasulullah Saw di Makkah
sebelum Hijrah ke Madinah. Rasulullah Saw dilahirkan pada Tahun 570 atau 571
Masehi, kemudian hidup di Makkah selama 53 tahun ( 40 sebelum menjadi Rasul +
13 setelah diangkat menjadi Rasul )
Jika pada tahun 571 (kelahiran Nabi) + 53 (
kehidupan Nabi selama di Makkah sebelum Hijrah)
Atau Tahun 623 Masehi : Jika kita mulai
menghitungnya pada tahun 570 Masehi..Persisi dengan tahun yang disebutkan dalam
Naskah bangsa Maya di atas, serta tahun di mana terjadinya Peristiwa tebelahnya
Bulan di Akhir-Akhir tahun Rasulullah berada di Makkah sebelum
Hijrah
Penemuan ilmuwan NASA
Ilmuwan
NASA Telah mengungkapkan bawah di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa
ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan
Bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab retakan terebut, beberapa
Ilmuwan lain beranggapan bawah celah tersebut bekas dari cairan Lava hanya saja
spekulasi ini sebatas teori yang tidak terbuktikan, terdapat Sejumlah besar
celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya mensimulasikan `Retakan
yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak
kemudian merapat !, Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai: `rilles are still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih
dalam proses penelitian, Bahkan hingga sekarang pun celah ini masih
membingungkan para ilmuwan dalam menjelasan penyebabnya, dan semua teori yang
mereka kemukakan jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh NASA.
Para Ilmuwan NASA telah memperoleh sejumlah
besar gambar dari fenomena celah di Bulan yang justru membingungkan para Ilmuwan
untuk menemukan penjelasan logis atau ilmiah.
Ada banyak gambar yang seolah-olah yang
menyimulasikan bekas las Logam ! para peneliti kebingungan menyaksikan celah
ini, sebagian berpendapat bahwa pada jutaan tahun yang lalu terdapat
cairan Lava di permukaan Bulan yang meninggalakan bekas celah tersebut, tetapi
anggapan itu segera terbantahkan Karena bekas Lava yang terdapat di permukaan
Bulan sangat jauh berbeda dengan bekas Lava yang ada di Bumi, dan tidak tampak
bekas hancur dan ambruk pada bagian celah Bulan, tetapi celah ini memiliki sisi
yang tajam seakan bekas retakan. Pada Umumnya lava yang tedapat pada gunung
berapi sama dengan Lava yang ada di celah retakan kerak Bumi akan tetapi
terdapat perbedaan mendasar antara celah Bumi dan celah Bulan, yaitu bentuk
celah Bulan tampak halus dan Lunak seakan terbentuk dengan terampil.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh
American Geophysical Union pada tahun 1970, disebutkan bahwa penyebab
terbentuknya Celah pada Bulan tesebut bertentang dengan teori-teori yang
dikemukakan para Ilmuwan, dan diantara Laporan itu terdapat sebuah penjelasan
dari seorang Insinyur bernama Ralph Juergens yang menjelasakan Bahwa sebelumnya
telah terjadi sengatan Listrik yang sangat Kuat meyerupai sambaran Petir yang
mengenai Bulan sehingga menyebabkan keretakan kemudian retakan itu tertutupi
dan membentuk struktur las Listrik seperti pada dua potongan logam yang
tersambung oleh tenaga listrik.
Seseorang Mungkin berkata: bagaimana mungkin
Bulan bisa terbelah menjadi dua bagian, bisakah itu terjadi ? Lalu kenapa Bulan
tidak runtuh ?, bahkan mereka pun akan berkata : jika benar terjadi, peristiwa
ini sangat bertentangan dengan Hukum Fisika, gravitasi dan alam semesta ?
Jadi Kesimpulan dari permasalahan Ilmiah ini:
Bahwa terdapat berbagai Mukjizat yang tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan
Logika maupun kemajuan Sains, yaitu Mukjizat yang Allah Swt Khususkan kepada
para utusan-Nya seperti Mukjizat tongkat Nabi Musa A.s Yang berubah menjadi
ular dan Nabi Isa A.s yang dapat menghidupakan orang Mati atau
Mukjizat-Mukjizat yang dimilik para Nabi dan Rasul yang serupa
dengannya….maka keajaiban-keajaiban seperti ini mustahil untuk ditafsirkan
secara Ilmiah, karena hanya dengan imanlah seseorang bisa menjustifikasikan
kebearan mukjizat itu.
Allah Swt Berfirman:
Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu? (Fushshilat
: 53)
Sumber referensi:
Penemuan ilmuwan NASA
1- Report published in EOS Transactions,
American Geophysical Union (51), 1970.
2- Hadley Rille on the Moon, seen by SMART-1,
SpaceRef Interactive Inc July 26, 2005.
3- The Moon and Its Rilles, http://www.thunderbolts.info/home.htm, Dec 19, 2006.
4- A Lunar Rille, www.nasa.gov, 2002 October 29.
5- Ewen A. Whitaker, Mapping and Naming the
Moon, Cambridge University Press, 1999.
Bagaimana Islam masuk ke India
Manuskrip Kuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar