Jumat, 18 Juli 2014

BULAN PECAH SEBUAH MU`JIZAT NABI MUHAMMAD (PENENTANG DAN PEMBENARNYA)



Posted on 19 Februari 2009 by Kharda
bulan1Mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua..
Assalamu’alaikum wr wb Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw). Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.” Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2) Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1) Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar.
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!” Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”
bulan2Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M) Posted in: on Monday, August 28, 2006 at at 3:51 AM
Sumber: http://kharda.wordpress.com/2009/02/19/mukjizat-nabi-muhammad-saw-membelah-bulan/

Ketika Bulan Terbelah - Tafsir Surat Al Qomar (54) ayat 1

Terbelahnya bulan dalam Al Qur'an dan Hadits

Ada sebuah ayat di dalam al Qur'an yang menyatakan bahwa bulan [pernah/akan] terbelah ketika jaman telah mendekati kiamat. Sengaja kata pernah dan akan saya beri kurung karena ada beberapa penafsiran tentang ayat ini. Selengkapnya arti ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qomar (54): 1)
Dalam catatan kaki dari terjemahan al Qur'an Departemen Agama RI, ditulis: Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi saw. masih di Mekah. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan.
Berikut adalah beberapa di antaranya: (Terima kasih kepada seorang pembaca yang menunjukkannya)
1.     Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
2.     Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
3.     Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)

Bukti bulan pernah terbelah - Gambar ngarai di permukaan bulanKlaim gambar bukti bulan terbelah di internet

Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA).> Lihat
Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.

Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:

1.     Ilmuwan menyebutnya sebagai RILLE atau RIMA. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus yang berbentuk lurus seperti Rille Ariadaeus ini, diduga merupakan patahan tanah yang turun di antara 2 sesar kerak bulan yang sejajar.(Lihat Bagan)
Bagan Sesar
2.     Rille mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi (Lihat). Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan. (contoh)
gambar permukaan bulan -rille berkelok
3.     Rille tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer ,tetapi tidak ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan.
Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36 dari 10.921 km keliling permukaan bulan. (lihat tampak atas)
gambar patahan di permukaan bulan - tampak atas

Kesimpulan

Jadi, tidak tepat menjadikan gambar di atas sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah.
Bagi kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Ditambah lagi ada hadits shahih yang menyatakan memang demikian. Jikalau belum ada bukti yang kita inginkan, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa bekas. Semuanya mudah bagi Allah.

Di Bulan Tidak Ada Bukti Bulan Pernah Terbelah

·         By EKO HADI G - Thu Feb 14, 3:30 pm
·         35 Comments
·         24360 views
·          
·          
Semenjak dirilis nya foto Rima Ariadaeus di media internet oleh badan antariksa amerika dalam situs resmi nya apod.nasa.gov klaim akan bukti bulan terbelah yang dikatakan dalam hadist Rasulullah SAW kian bermunculan. Foto yang dirilis ke publik pada 29 oktober 2002 itu merupakan sebuah foto permukaan bulan yang diambil pada masa eksplorasi bulan di tahun 1969 ketika program luar angkasa Apollo 10 masih berlangsung. Sebuah pertanyaan muncul, Benarkah bulan pernah terbelah?
Dalam agama islam khusus nya, beberapa hadist berkenaan dengan mukjizat Rasulullah SAW telah banyak disebutkan beberapa diantaranya adalah:
·         Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah SAW. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
·         Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Menilik kebenaran terbelah nya bulan dengan sudut pandang ilmu pengetahuan khususnya astronomi, peristiwa bulan terbelah hingga saat ini tidak lah terbukti. Klaim terhadap foto Rima Ariadaeus yang menjadi bukti bahwa bulan pernah terbelah adalah sangat lemah dan tidak bisa dijadikan bukti yang kuat untuk terbelah nya bulan dalam skala mayor(seluruh permukaan bulan menjadi dua bagian). Rima Ariadaeus merupakan salah satu contoh dari sekian banyak rille linear yang terdapat di permukaan bulan.
http://kafeastronomi.com/wp-content/uploads/2013/02/Patahan-permukaan-bulan.jpg
Foto Beberapa rima atau rille yang terdapat di permukaan bulan. Credit : lpi.usra.edu




Beberapa pendapat mengatakan bahwa Rima Ariadaeus terbentuk ketika bagian dari kerak bulan tenggelam diantara dua jalur patahan paralel saat aktifitas vulkanik di bulan masih berlangsung. Namun dilain pihak, pendapat lain mengatakan bahwa Rima Ariadaeus terbentuk setelah peristiwa tumbukan dari benda langit yang cukup besar(asteroid). Tidak diterimanya Rima Ariadaeus untuk dijadikan bukti bahwa bulan pernah terbelah dalam skala mayor adalah panjang Rima Ariadaeus hanya sepanjang 300 kilometer sedang diameter ekuator permukaan bulan mencapai 1.738,14 kilometer.
http://kafeastronomi.com/wp-content/uploads/2013/02/Patahan-Bulan.jpg
Rima Ariadaeus yang hanya sepanjang 300 kilometer dibanding luas nya permukaan bulan. Virtual Moon Atlas.
Meninjau secara mekanisme fisis bahwa bulan pernah terbelah juga sangat sulit untuk dijelaskan. Jika memang bulan pernah terbelah akibat efek dari pasang surut planet maupun bintang induk nya, bulan tidak mungkin dapat bersatu kembali hingga seperti saat ini. Seorang ahli matematika perancis Edouard Roche menyatakan bahwa ada suatu jarak minimum dari planet atau bintang induk yang bila dilampaui akan menyebabkan benda yang mengorbitnya akan pecah. Batas minimum yang disebutkan dikenal sebagai Limit Roche dimana angka dari Limit Roche sangat bergantung dengan ukuran benda langit dan kekuatan benda langit untuk menahan gaya gravitasi planet. Dengan bumi sebagai planet dan bulan sebagai Satelit alam yang mengorbitnya, secara matematis bulan memiliki limit Roche sejauh 18.261 kilometer. Jika bulan memang pernah terbelah atau pecah maka setidak nya dalam waktu dekat* ini (*skala kosmos) bulan setidaknya pernah mencapai jarak lebih dekat dengan bumi kita lebih kecil dari angka 18.000 kilometer. Namun faktanya, jarak bulan dengan bumi hingga saat ini masih berada pada jarak yang amat sangat jauh dari limit roche yaitu 384.000 kilometer sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut ilmu pengetahuan bulan tidak pernah terbelah menjadi dua dalam waktu dekat ini (0-2000 tahun).
Terbelah nya bulan merupakan salah satu contoh dari Mukjizat yang di berikan pada Nabi Muhammad SAW yang memang secara ilmu pengetahuan belum bisa bahkan tidak bisa dibuktikan karena itu merupakan salah satu bukti tanda-tanda Kebesaran Nya. Seperti mukjizat yang diberikan pada Nabi Ibrahim dimana ia tak mempan dibakar api dan Musa yang dapat membelah lautan merupakan salah satu dari sekian banyak contoh mukjizat yang pernah terjadi dimana tidak dapat dijelaskan melalui akal maupun pikiran. Sebagai wujud salah satu Iman kepada Rasul, maka sepatut nya kita meyakini bahwa pada masa Rasulullah SAW bulan pernah terbelah sebagaimana hadist yang telah disebutkan diatas. Saya pribadi sebagai penulis artikel ini sepenuhnya yakin akan terbelah nya bulan saat Nabi Muhammad SAW menunjukkan mukjizat nya. Mukjizat merupakan salah satu tanda kebesaranNya namun bukan berarti mukjizat harus dapat dijelaskan menggunakan akal maupun pikiran manusia.
http://kafeastronomi.com/wp-content/uploads/2013/02/Bulan-Terbelah-dua1.jpg
http://kafeastronomi.com/wp-content/uploads/2013/02/390003main_ariadaeus_locator_full.jpg
Foto Rima Ariadaeus yang di klaim sebagai bukti patahan saat bulan terbelah. Credit : Nasa.gov
Referensi :

Bukti Ilmiah “Bulan Terbelah” dari Manuskrip Kuno, Raja India, dan Ilmuwan NASA

fadly – Kamis, 28 Jumadil Akhir 1434 H / 9 Mei 2013 21:17 WIB

BERITA TERKAIT

image1Oleh Kairul Amri
Terdapat bayak Mukjizat-mukjizat yang diingkari oleh kaum musyrik disebabkan kedengkian mereka terhadap islam,  Di antaranya adalah Mukjizat Peristiwa terbelahnya Bulan yang disebutkan dalam Al-Quran di Zaman Rasulullah Saw atau 14 Abad yang lalu:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ * وَإِنْ يَرَوْا آَيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ * وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ
“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah * Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus” * Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya”  [القمر: 1-3]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِشِقَّتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏”‏ اشْهَدُوا ‏”‏
“Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah”  (HR. Muslim: 7249)
Dalam diriwayat lain dijelaskan bahwa  Ketika kaum Kafir Makkah meminta Rasulullah untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah serta menguji kebenaran Risalah baginda Rasulullah dengan memintanya Membelah Bulan, maka Allah Swt mengabulkan Doa beliau hingga pada malam hari tampaklah bulan terbelah menjadi Dua bagian, di mana bagian lainnya berada di sisi  Gunung Safa dan bagian lainya di sisi Gunung Qaikaan dan terlihat di antaranya bukit Hira , tapi mereka Kafir Makkah malah mengingkari Mukjizat tersebut dan berkata: “Muhammad telah Menyihir Kita”, kemudian sebagiannya berkata:  “ jika benar kita tersihir dia tidak akan bisa menyihir semua manusia Maka tunggulah sampai datang berita dari Orang-orang yang melakukan perjalanan jauh, ketika mereka (para Musafir) tiba mereka pun mengatakan bahwa mereka menyaksikan hal yang serupa. Tetapi Kaum Kafir Makkah tetap mengingkari Mukjizat tersebut dan berkata : “…(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
Beranjak Dari berbagai Riwayat yang serupa, kita dapat meyimpulkan bahwa kejadian itu tidak hanya disaksikan oleh kaum Kafir Makkah saja tetapi Manusia yang berada di tempat selain Makkah pun pada waktu itu dapat menyaksikan peristiwa itu seperti yang dilakukan oleh Abu Jahal bahwa dia pernah menunggu para pedagang yang berdatangan dari berbagai Negeri jauh (seperti Syam) untuk menanyakan Peristiwa tersebut, maka mereka juga menyaksikan hal tersebut.
Bagaimana Islam masuk ke India ?
image2
Masjid Malik Cheraman
Terdapat sebuah wawancara dengan Raja Valiyathampuram (87 tahun) dari Kodungallur di Central Kerala, beliau adalah keturunan dari Raja Cheraman Perumal (India pertama yang memeluk Islam pada awal abad ke-7), jika berbicara dengannya seakan berbicara mengenai sejarah, Dalam wawancaranya bersama AU Asif (Pewawancara) tersebut beliau sempat ditanya: apakah benar Islam masuk ke india melalui Mukjizat pembelahan Bulan yang dilakukan Oleh Nabi Muhammad atau islam masuk ke india tidak dengan Pedang ?
Beliau menanggapi pertanyaan itu dengan menjelaskan bahwa: awal masuknya Islam ke India disebabkan peristiwa Bulan terbelah yang pada suatu malam, saat sang Raja bersama Istrinya berada di atas Istana tiba-tiba mereka menyaksikan Bulan yang terbelah menjadi dua bagian. Lewat para pengembara dan pedangang dari berbagai Negeri asing sang Raja pun akhirnya tahu bahwa kejadian itu merupakan Mukjizat Nabi Muhammad yang berada di Jazirah Arab.
Maka Sang Raja pun pergi menemui Rasulullah Saw setelah membagi-bagikan harta kerajaannya dan menunjuk putranya menjadi Gubernur serta membagikan tanahnya kepada para pemimpin Lokal untuk menjamin kesejateraan kehidupan Kerajaannya.
Beliau masuk Islam di tangan Rasulullah Saw yang disaksikan oleh Abu Bakar Radiallahu Anhu dan mengganti namanya menjadi Tajuddin, Sang Raja meninggal dalam perjalanan kembali ke India dan dimakamkan di jalan di tepi Laut Arab. Dikatakan bahwa sang Raja Muslim ini telah mengirim Surat kepada para menteri lokal kerajaannya lewat Malik bin Dinar sahabat Nabi.
Dalam suratnya Beliau berwasiat bahwa si pembawa surat ini harus mendapat perhatian ekstra, penjamuan dan memuliakannya serta mengizinkannya untuk membangun mesjid di Negeri India pada saat itu. Karena menghormati Raja Cheraman, Penguasa Kerala membagun Mesjid (dibangun pada awal abad ke-7) di Kodungallur yang dikenal sebagai Masjid Malik Cheraman.
Sampai sekarang mesjid tersebut masih ada, seperti yang dijelaskan oleh Raja Valiyathampuram bahwa mesjid itu adalah mesjid tertua di India yang namanya diambil dari Cheraman Perumal dan Malik Ibn Dinar, dan digabungkan menjadi `Masjid Malik Cheraman`. Pemimpin pada waktu itu memudahkan urusan Malik Bin Dinar R.a untuk menyebarkan Islam di India degan kebenaran Mukjizat terbelahnya Bulan.
Seperti yang diceritakan bahwa Malik Bin Dinar wafat di Kasaragod yang kini bernama Karnataka. Raja Cheraman dan Malik Bin Dinar keduanya dikuburkan sisi Laut Arab di mana satunya di Saalala di Oman dan satunya lagi ada di Kasaragod di India. Dengan kata lain, kuburan mereka terhubung dengan air laut.
Manuskrip Kuno
Juga hal yang sama dialami oleh bangsa dan kebudayaan-kebudayaan lain sebagian dari mereka mencatat keajaiban peristiwa itu , seperti yang terdapat dalam manuskrip Madrid dan Manuskrip Bangsa Maya kuno dalam Ilmu perbintangan.
Menunjukkan  bahwa dalam manuskrip Persia ini terdapat salah seorang Lelaki yang menunjuk ke arah Bulan Yang terbelah.
Menunjukkan bahwa dalam manuskrip Persia ini terdapat salah seorang Lelaki yang menunjuk ke arah Bulan Yang terbelah.
Sejak dahulu bangsa Maya dikenal sangat mengemari Ilmu Astronomi dan merupakan salah satu negeri yang maju dalam bidang ilmu tersebut. Tetapi dalam salah satu Manuskripnya menunjukkan bahwa Mereka (Bangsa Maya) Menganggap di Bulan telah terjadi gempa dan memyebabkan terbelahnya Bulan menjadi dua bagian.
image4
Naskah yang menunjukkan keadaan Bulan dalam gambar Telinga kelinci dan wajahnya yang pecah dan ditandai dengan Simbol Dewi Bulan.
Persitiwa pembelah Bulan tercatat dalam Manuskrip Pasir dan India pada waktu yang berdekatan yaitu awal abad ke-7 Masehi dan Sejarawan juga mengatakan bahwa di salah satu Kuil Kuno di Cina tertulis mengenai peristiwa itu.
image5
Teks bahasa Inggris:
At the top of page 139 in the 1997 Maya Hieroglyphic Forum, the dot and bar numbers have been inserted as corrections for the tops of the other columns (missing in V and K’s works). On the basis of the number sequences, the date of the first (and, what I am surmising, was the original change) is 9.9.9.16.0 or the Gregorian date of 9 February 623 (the Julian date calculated the 6th of February, that same year).
Dalam naskah diatas menujukkan tahun 623 Masehi, sesuai dengan jumlah waktu menetap Rasulullah  Saw di Makkah sebelum Hijrah ke Madinah. Rasulullah Saw dilahirkan pada Tahun 570 atau 571 Masehi, kemudian hidup di Makkah selama 53 tahun ( 40 sebelum menjadi Rasul + 13 setelah diangkat menjadi Rasul )
Jika pada tahun 571 (kelahiran Nabi) + 53 ( kehidupan Nabi selama di Makkah sebelum Hijrah)
Atau Tahun 623 Masehi : Jika kita mulai menghitungnya pada tahun 570 Masehi..Persisi dengan tahun yang disebutkan dalam Naskah bangsa Maya di atas, serta tahun di mana terjadinya Peristiwa tebelahnya Bulan di Akhir-Akhir  tahun  Rasulullah berada di Makkah sebelum Hijrah
Penemuan ilmuwan NASA
Ilmuwan NASA Telah mengungkapkan bawah di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan Bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab retakan terebut, beberapa Ilmuwan lain beranggapan bawah celah tersebut bekas dari cairan Lava hanya saja spekulasi ini sebatas teori yang tidak terbuktikan, terdapat Sejumlah besar celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya mensimulasikan `Retakan yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak kemudian merapat !, Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai: `rilles are still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam proses penelitian, Bahkan hingga sekarang pun celah ini masih membingungkan para ilmuwan dalam menjelasan penyebabnya, dan semua teori yang mereka kemukakan jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh NASA.
Gambar celah yang menyerupai retakan besar pada Bulan seperti bagian yang telah terpotong kemudian bersambung, Ilmuwan mengatakan bahwa: “ jenis celah ini sangat jauh berbeda dengan celah yang terdapat di kerak Bumi dikerenakan Ukurannya yang begitu besar dan Aneh bagi kita ( Ilmuwan) dan bertentangan dengen teori-teori yang kita ketahui dalam Ilmu Fisika”. Misteri apakah yang tersimapan mengenai retakan itu..Bagaiman bisa terjadi..dan kapan terjadinya? Hingga sekarang Semua pertanyaan ini masih terus mencari dan menanti jawabannya.
Gambar celah yang menyerupai retakan besar pada Bulan seperti bagian yang telah terpotong kemudian bersambung, Ilmuwan mengatakan bahwa: “ jenis celah ini sangat jauh berbeda dengan celah yang terdapat di kerak Bumi dikerenakan Ukurannya yang begitu besar dan Aneh bagi kita ( Ilmuwan) dan bertentangan dengan teori-teori yang kita ketahui dalam Ilmu Fisika”. Misteri apakah yang tersimpan mengenai retakan itu..Bagaimana bisa terjadi..dan kapan terjadinya? Hingga sekarang Semua pertanyaan ini masih terus mencari dan menanti jawabannya.
Para Ilmuwan NASA telah memperoleh sejumlah besar gambar dari fenomena celah di Bulan yang justru membingungkan para Ilmuwan untuk menemukan penjelasan logis atau ilmiah.
Foto bagian Bulan ini diperoleh dari NASA pada tahun 1969 dari ketinggian 14 Km dari permukaan Bulan, menunjukkan bahwa keadaan celah itu memperlihatkan efek “Fusi” maka mereka pun menganggap penyebab efek tersebut disebebkan oleh cairan Lava yang keluar dari celah-celahnya lalu menutupi celah tersebut. Referensi gambar dan badan antariksa AS NASA: http://apod.nasa.gov/apod/image/0210/rille_apollo10_big.jpg
Foto bagian Bulan ini diperoleh dari NASA pada tahun 1969 dari ketinggian 14 Km dari permukaan Bulan, menunjukkan bahwa keadaan celah itu memperlihatkan efek “Fusi” maka mereka pun menganggap penyebab efek tersebut disebebkan oleh cairan Lava yang keluar dari celah-celahnya lalu menutupi celah tersebut. Referensi gambar dan badan antariksa AS NASA: http://apod.nasa.gov/apod/image/0210/rille_apollo10_big.jpg
Ada banyak gambar yang seolah-olah yang menyimulasikan bekas las Logam ! para peneliti kebingungan menyaksikan celah ini, sebagian  berpendapat bahwa pada jutaan tahun yang lalu terdapat cairan Lava di permukaan Bulan yang meninggalakan bekas celah tersebut, tetapi anggapan itu segera terbantahkan Karena bekas Lava yang terdapat di permukaan Bulan sangat jauh berbeda dengan bekas Lava yang ada di Bumi, dan tidak tampak bekas hancur dan ambruk pada bagian celah Bulan, tetapi celah ini memiliki sisi yang tajam seakan bekas retakan. Pada Umumnya lava yang tedapat pada gunung berapi sama dengan Lava yang ada di celah retakan kerak Bumi akan tetapi terdapat perbedaan mendasar antara celah Bumi dan celah Bulan, yaitu bentuk celah Bulan tampak halus dan Lunak seakan terbentuk dengan terampil.
Gambar ini diambil oleh NASA, menyerupai`struktur las Listrik` seperti yang kita lihat pada dua potongan logam yang disambung denga Las listrik, tetapi bekas sambungan yang ada di Bulan ini ukurannya sangat besar dan panjangnya hingga mencapai ratusan kilometer.
Gambar ini diambil oleh NASA, menyerupai`struktur las Listrik` seperti yang kita lihat pada dua potongan logam yang disambung denga Las listrik, tetapi bekas sambungan yang ada di Bulan ini ukurannya sangat besar dan panjangnya hingga mencapai ratusan kilometer.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh American Geophysical Union pada tahun 1970, disebutkan bahwa penyebab terbentuknya Celah pada Bulan tesebut bertentang dengan teori-teori yang dikemukakan para Ilmuwan, dan diantara Laporan itu terdapat sebuah penjelasan dari seorang Insinyur bernama Ralph Juergens yang menjelasakan Bahwa sebelumnya telah terjadi sengatan Listrik yang sangat Kuat meyerupai sambaran Petir yang mengenai Bulan sehingga menyebabkan keretakan kemudian retakan itu tertutupi dan membentuk struktur las Listrik seperti pada dua potongan logam yang tersambung oleh tenaga listrik.
Gambar celah yang panjangnya 125 kilometer dan kedalaman 400 meter dan lebar 1.500 meter.
Gambar celah yang panjangnya 125 kilometer dan kedalaman 400 meter dan lebar 1.500 meter.
Seseorang Mungkin berkata: bagaimana mungkin Bulan bisa terbelah menjadi dua bagian, bisakah itu terjadi ? Lalu kenapa Bulan tidak runtuh ?, bahkan mereka pun akan berkata : jika benar terjadi, peristiwa ini sangat bertentangan dengan Hukum Fisika, gravitasi dan alam semesta ?
Jadi Kesimpulan dari permasalahan Ilmiah ini: Bahwa terdapat berbagai Mukjizat yang tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan Logika maupun kemajuan Sains, yaitu Mukjizat yang Allah Swt Khususkan kepada para utusan-Nya seperti Mukjizat tongkat Nabi Musa A.s Yang berubah menjadi ular dan Nabi Isa A.s yang dapat menghidupakan orang Mati atau Mukjizat-Mukjizat yang dimilik para Nabi dan Rasul yang  serupa dengannya….maka keajaiban-keajaiban seperti ini mustahil untuk ditafsirkan secara Ilmiah, karena hanya dengan imanlah seseorang bisa menjustifikasikan kebearan mukjizat itu.
Allah Swt Berfirman:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushshilat : 53)

Sumber referensi:
Penemuan ilmuwan NASA
1- Report published in EOS Transactions, American Geophysical Union (51), 1970.
2- Hadley Rille on the Moon, seen by SMART-1, SpaceRef Interactive Inc July 26, 2005.
3- The Moon and Its Rilles, http://www.thunderbolts.info/home.htm, Dec 19, 2006.
4- A Lunar Rille, www.nasa.gov, 2002 October 29.
5- Ewen A. Whitaker, Mapping and Naming the Moon, Cambridge University Press, 1999.

Bagaimana Islam masuk ke India

Manuskrip Kuno


Tidak ada komentar:

Posting Komentar