Al-Madrasah
Al-Rabbaniyyah
Dan
Orang-orangnya yang Rabbani
Dalam
Islam
Pengarang
Prof.Dr.Muhammad Abdul Latif Shalih al-Furfuri
al-Hasani
Ketua
perkumpulan aqsab di damaskus
Ketua
perkumpulan ilmu tingkat tinggi untuk pembelarjaran dan riserch di Damaskus
Anggota
majma` feqah Islam antarbangsa di Jeddah
Darul
al-Allamah al-Sheikh
Muhammad
Shalih al-farfuri al-Hasani
Untuk
karangan dan percetakan dan penyebaran
Damaskus
s.b 30531
Kitab
ini
Semua
hak-hak cetakan daripada penerbitan dan pertakan hal mutlat pengarang.
Dengan
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala
puji bagi Allah kita memujinya dan meminta pertolongan serta memohon ampunan
darinya.kita memohon ampun dari pada segala keburukan-keburukan dalam dirikita
serta dari segala perbuatan yang tak elok.sesiapa yang diberikan petunjuk oleh
Allah maka dia tidak akan tersesat.sesiapa yang disesatkan oleh Allah maka
tidak ada petunjuk bagi nya.Dan aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain
Allah dialah yang esa yang tida sekutu baginya.dan aku bersaksi bahwa sanya
nabi Muhammad merupakan hambanya dan rasulnya.Ya Allah aku memohon dijauhkan
daripada fitnah perkataan ,sebagaimana aku juga memohon ampunan dari pada
fitnah perbuatan, aku hanya memohon keikhlasan dan di terima.
Allah
berkati dan rahmatilah atas penghulu kami nabi Muhammad dan kepada kerluaga dan
sahabat beliau.
Senarai
kandungan
Pendahuluan
Kata-kata
sambutan dari pengarang
Bab
pertama:permulaan dalam pembelajaran tasawwuf dan dan lahirnya tasawwuf dalai
slam.
Pendahuluan seberapa perlunya
manusia kepada tasawwuf yang sahih.
1.fasal yang
pertama:pembelajaran tasawwuf;didalam nya ada 3 pembahasan
Pembahasan
pertama: tasawwuf definisinya dan asal kata
Pembahasan
kedua :Lahirnya tasawwuf dan sumber-sumbernya
2.fasal
kedua:tasawwuf dalam Islam
Pembahasan
pertama:tasawwuf berasal dari agama
Pembahasan
kedua:tasawwuf dan membina ummat
3.fasal
ketiga:ketentuan-ketentuan tingkah laku dalam tasawwuf
Pendahuluan
Pembahasan
pertama:ilmu yang bermanfaat,didalamnya beberapa tuntutan:
Tuntutan
pertama:Ilmu dalam kitab dan sunnah
Tuntutan
kedua:hukum ilmu menurut syara`
Tuntutan
ketiga:ilmu dalam metod tasawwuf
Pembahasan
kedua:berkawan ;dalamnya ada beberapa tuntutan:
Tuntutan
pertama:berkawan menurut Al-quran dan Sunnah
Tuntutan
kedua:Berkawan menurut Mizan(timbangan)
Tuntutan
ketiga :musyrid yang membimbing kepada Allah yang makruf dengan sebutan Syeh
tarbiyah
Tuntutan
keempat: janji dan izin
Pembahasan
ketiga:hudud(batas)Allah yang agung dan megah
Tuntutan
pertama:dalam Al-Quran dan sunnah
Tuntutan
kedua:bertumpu pada hudud Allah ta`ala untuk para Rabbani
Pembahasan
keempat:adab-adab
Tuntutan
pertama: Dalam al-quran
Tuntutan
kedua : dalam mengetaui adab-adab
Pembahasan
kelima: Penyakit hati
Tuntutan
pertama:dalam al-Quran dan sunnah
Tuntutan
kedua: perbuatan-perbuatan yang dituntut dan penyakit hati yang
dijauhi(dilarang) darinya
Pembahasan
keenam: perjalanan amal
Tuntutan
pertama: kefakiran
Tuntutan
kedua: kemahuan
Tuntutan
ketiga: tauhid
Tuntutan
ke empat:wara`
Tuntutan
kelima: mujahadah(bersungguh-sungguh)
Tuntutan
ke enam:ubudiah(beribadah)
Tuntutan
ke tujuh: Istiqamah (berpegang teguh)
Bab ke empat:
perjalanan kepada Allah yang dinamai juga makam-makam keyakinan
Pembahasan
pertama:taubah
Pembahasan
kedua: zuhud
Pembahasan
ketiga: sabar
Pembahasan
keempat:syukur
Pembahasan
kelima:takut
Pembahasan
keenam: pengharapan
Pembahasan
ketujuh :tawakkal
Pembahasan
kedelapan: ridha
Pembahasan
kesembilan:ridha
Pembahasan
kesepuluh : kasih sayang
Bab
kedua:permulaan menuju kepada Rabbani
Pembahasan
pertama: erti Arrabani sebuah metod dalam Islam
Pembahasan
kedua: al-Rabbaniyah dan kekuasaan;dalam nya ada dua masalah:
Masalah
pertama:al-Arrabani dan al-ribbi
Masalah
kedua: wali dan kekuasaan
Bab kedua:
irfan dan irfaniyyun
Pembahasan
pertama:mizan kesempurnaan manusia dan tanda kematangannya hingga mencapai
derajah perwalian(wilayah) dan tahqiq
Pembahasan
kedua:pembelajaran metod al-irfani dalam Islam:
Tuntutan
pertama: merasakan ibadah dan himmmah(mementingkan) padanya.
Tuntutan
kedua:zuhud di dunia dan terhina denganya.
Tuntutan
ketiga:sempurna dalam mengikut sunnah
Tuntutan
keempat: farasah dan karamah(martabat)
Bab
ketiga: sekolah al-Rabbani dan
orang-orangnya yang berabbani serta hakikat-hakikat suluk(perjalanan mereka) dan kematangan mereka dalam Islam:
Pembahasan
pertama:sekolah al-Rabbaniah;didalamnya ada tiga pembahasan:
Pembahasan
pertama:menyelam kembali sekolah al-Rabbaniah kepada mutiara(kemurnian) islam
dan hakikatnya.
Pembahasan
kedua: usul-usul sekolah al-rabbaniyah dan cakupannya yang umum.disini terdapat
enam tuntutan:
Tuntutan
pertama:masa(era) yang mempengaruhi terhadap cinta dan kasihsayang.
Tuntutan
kedua:dakwah(al-Rumi) kepada cinta dan kasihsayang.
Tuntutan
ketiga:Menghancurkan cinta dan keajaiban-keajaibannya.
Tuntutan
keempat:garenti(ansuransi) cinta dan bahayanya akal
Tuntutan
kelima: Api cinta mampu membakar apasaja selain dari pada yang dicintainya.
Tuntutan
keenam: mengajar hati
Pembahasan
ketiga:khas-khas sekolah al-rabbaniyah;didalamnya ada tiga tuntutan:
Tuntutan
pertama:menyeru(al-rummi)dengan karamah manusia
Tuntutan
kedua: mengetengahi(perantara)al-`iqdi dan rumah tujuan
Tuntutan ketiga: pembahasan tentang manusia
hakiki
Pasal
kedua:orang-orang berrabbani dalam Islam didalamnya ada dua pembahasan:
Pembahasan
pertama:Nabi yang mulia junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai imam bagi
orang-orang Rabbani
Tuntutan
pertama:Ibadat nabi Muhammad SAW.
Tuntutan
kedua:kezuhudan nabi Muhamamad SAW.
Pembahasan
kedua: ahlul bait dan sahabat yang selalu Allah ridhai mereka semua.dan
orang-orang salaf(terdahulu) dalam ummat ini merekalah orang-orang permulaan
dalam al-Rabbani.
Tuntutan
pertama:Keseronokan kita terhadap Ahlul bait yang rabbani pada masa permulaan Islam.
Tuntutan
kedua:para sahabat yang mulia sekalian merekalah orang-orang rabbani
Pasal
ketiga:hakikat-hakikat perjalanan dan irfan(kematangan) dan sekolah
al-rabbaniyah;didalamnya ada dua pembahasan:
Pembahasan
pertama:kesaksian-kesaksian para ulama terkemuka dan para pemikir islami dan
lainya dengan al-Rabbaniyah:
Tuntutan
pertama:Para ulama-ulama feqah terkemuka
Tuntutan
kedua: para-para ahli tafsir
Tuntutan
ketiga:Para ulama-ulama tasawwuf terkemuka
Tuntutan keempat:para pemikir modern
Pembahasan
kedua:Keperluan orang-orang Islam dan dan bukan Islam kepada metod al-Rabbani
ini:
Tuntutan
pertama:jenayah beberapa Istilah-Istilah terhadap hakekat dan tujuan-tujuan
Tuntutan
kedua : jenayah pengikut dajjal dan orang-orang yang berpaling,serta jenayah
orang-orang yang fanatik dan orang yang bercampur-baur.
Tuntutan
ketiga:Orang-orang yang diberikan ilmu dan iman dan sebahagian kejadian
mereka dan dampak mereka
Tuntutan
keempat:kelebihan mereka dalam memperbaik guna masyarakat Islami dari segi
badan dan jiwa mereka.
Tuntutan
kelima:bagaiman tunduknya tartar yang merupakan penakluk terhadap agama ummat yang ditaklukkan.
Tuntutan
keenam:kisah-kisah sejarah yang menyerupai kisah legenda-legenda khayalan
belaka
Bab
keempat:sekolah tasawwuf islami dan mazhab-mazhabnya:
Pasal
pertama:sekolah tasawwuf Islami;didalamnya ada tiga pembahasan:
Pembahasan
pertama: Sekolah tarbiyah jiwa yang hebat,dan tazkiyah(membersihkan jiwa) dan
orang-orang yang hebat dikalangan para ulama Islam.
Pembahasan
kedua:Sekolah yang di ragui karena dia ditolak daripada kalangan para ulama
karena bertentanganan(berkhilaf)dengan aqidah Islam.
Pembahasan
ketiga:sekolah yang titolak langsung kerena ijma` ummat Islam
Pasal
kedua:mazhab-mazhab tasawwuf Islam;didalamnya ada dua pembahasan:
Pembahasan
pertama:pembahagian tasawwuf di zaman sekarang terhadap mazhab-mazhab dalam
Islam
Ia
dibagi kepada tiga
Bab ke lima:Botol-botol
minyak wangi disebalik perjalanan
orang-orang al-rabbani yang mencintai :
Pasal
pertama: botol-botol parfum(minyak wangi) dalam kehidupan para salaf daripada
kalangan ummat tiga abad yang mereka telah dinyatakan dengan kebaikan.
Pasal
kedua:botol-botol minyak wangi daripada abad terakhir daridapa salafusshalih[1]
hingga akhir daripada abad ketigabelas hijriah.
Pasal
ketiga:botol-botol daripada lily mawar (bunga bakung)se
panjang
kehidupan al-Rabbani pada abadn ke empatbelas hijriah dan pada awal-awal abad
ke 15 hijriah dari dari kalangan ulama-ulama modern.
Penutup
Bibiliografi
Senarai kandungan
Kata
sambutan (hadiah)
Kepada imam bagi orang-orang `arif, penghulu bagi
orang-orang yang bertaqwa. rahmat dan petunjuk bagi sekalian alamm, yaitu penghulu dan janjungan kita iaitu Muhammad Bin Abdullah, seorang rasul
Allah dan penutup bagi semua nabi-nabi dan seorang yang disanjung diseluruh ala
mini.Ya Allah berkatilah kepadanya dan kepada keluaga beliau serta para sahabatnya.
Hadiah
kemualian
Kepada
mereka yang memiliki tiga hal:warisan
Muhamammadiyah:iatu mereka yang mendapatkan petunjuk;penunjuk jalan didunia dan
menjadi lampu diakhirat,penghuluku al-Imam al-Katani al-Kabir al-Sayyid
al-Syarif Muhammad makki,dan kepada penghuluku ayah mulia iatu al-Imam Shalih
al-Farfuri al-Hasani,dan penghuluku Seorang yang `arif billah al-Syeh
`ali al-Budailami al-Mustaghanami,dan kepada guru-guruku semoga Allah meredhai
mereka dan aku redha dengan mereka.
Sambutan
kedekatan (hadiah pendekatan kepada Allah)
Kepada
jamaah tersebut yang beriman dengan tuhan mereka,Orang-orang yang telah
mengambil al-Rabbani sebagai metod yang bersih untuk mencapai tujuan itu.Dan
kepada para muda-mudi yang telah membakar masa muda mereka atas jalan Allah.mareka telah menjadikan kesedihan
dan menangis sebagai tumpuan untuk
mereka berjalan mentuju kepada Allah sebagai kekasih mereka.dan mereka
mengambail dari itu zulfa untuk dirinya.dan kepda mereka yang menghambakan diri kepada Allah kerena cinta
mereka.dan terbang kepada keridhaan Allah kerena kerinduan.Maka mareka berdiri
pada maqam Ihsan sehingga seolah-olah
mereka dan mereka berdiri dihadapatnya dan Allah melihat mereka.Dan bagi
mereka juga yang mencintai Allah dengan cinta yang sebernar-benarnya.dan mereka
terbang dengan sayap-sayap mereka dengan kerinduan maka mereka saling mencintai
padanya dan mereka berkumpul atasnya.
Kepada
merekalah aku mempersembahkan kitab ini
Hadiah
kemulian
Ditulis
Muhammad
`Abdu al-Latif
Ucapan
terimakasih
Kepada
Imam `Arifin, dan penghulu para orang-orang betaqwa, Rahmat bagi semesta alam,
penghulukita Muhammad Bin Abdullah Rasulullah dan penutup bagi segala Nabi-Nabi
dan kekasih bagi seluruh sekalian alam, Selawat atasnya dan atas para ahli
keluarganya serta para sahabatnya….
Ucapan
terimakasih penghormatan
Kepada
mereka tiga Bulan purnama : Pewaris Muhammadiyah, Golongan petunjuk, Lampu
pelita di dunia dan cahaya di akhirat, Sayyidi al-Imam al-Kattani Kabir
al-Sayyid al-Syarif Muhammad al-Makki, dan Saydi al-Walid al-Jalil al-Imam
Muhammad Shalih al-Furfur al-Hasani, dan Saydi `Arifin billah al-Shaikh Ali
al-Budaylami al-Mustaghanimi, Guru-guruku Semoga Allah meredhai mereka semua
dan aku meredhai mereka.
Ucapan
kasih-sayang
Kepada
Jama`ah yang beriman dengan tuhannya, yang mengambil Rabbaniah sebagai manhaj
nuranian yang gemilang dalam washil kepada Allah,….dan kepada kaum muda-mudi
yang membakar semua masa muda mereka dalam memperoleh jalan Allah, mereka yang
telah menjadikan kesedihan dan tangisan sebagai salah satu cara berhijrah
kepada kekasih mereka, dan mereka mengambil ……
Dan
bagi mereka yang menghabakan diri kepada Allah dengan penuh cinta kasih, dan
terbang dalam memperoleh redhanya dengan penuh kerinduan, mereka yang berdiri
pada Maqam Ihsan sehinggalah mereka seolah-olah melihatnya ( Allah ) berada
dihadapan mereka. Dan bagi mereka yang mencintai Allah dengan hakekat
sebenarnya cinta kasih, mereka terbang dengan kedua sayap kerana kecintaan,
mereka saling mencintai kerananya dan berkumpul kerananya.
Ucapan
perkenalan
Pengarang
Muhammad
Abdul Latif
Kata-kata
pengantar pengarang
Sesungguhnya
segala puji hanyalah milik bagi Allah, kita memujinya dan memohon pertolongan
daripanya,dan bertaubat kepadanya daripada segala kejahatandiri dan segala yang
keji daripada amalan-amalan kita, sesiapa sahaja yang Allah berikan kepadanya
hidayah, maka tiada sebarang penyesat atasnya. Dan sesiapa sahaja yang Allah
sesatkan maka tiada sebarang petunjuk untuknya, Aku bersaksi bahwa tiada tuhan
melainkan Allah, tiada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa penghulu kami
Muhammad itu adalah pesuruhnya, penghulu kepada hamba-hambanya, dan penyudah
para Rasul dan Nabinya, Selawat dan salam serta keberkatan atas beliau dan
kepada ahli keluarganya dan para sahabatnya dan orang-orang yang memperoleh
hidayah melalui tunjuk ajar mereka sehinggalah hari kiamat.
Ya
Allah aku berlindung kepadamu daripada fitnah perkataan, sebagaimana aku
berlindung kepadamu daripada fitnah perbuatan, aku memohon kepadamu ganjaran
dan taufiq dan tida daya dan upaya melainkan dengamu yang maha tinggi lagi maha
agung.
Seputar
pembahasan Rabbaniyah sebagai Manhaj ( metod ) Islam dan berkesesuaian dengan
Akhlak pribadi Muhammad, Semenjak aku kecil hinggalah tumbuh menjadi seorang
pemuda aku melaluinya dengan pengajian ilmiah, dan aku melihat berbagai pemikiran Islam di beberapa sudut,
aku belajar sebahagian besarnya, dan setelah belajar di pengajian akademik aku mendalami
dalam tasawwuf Islami mempejari apa yang terdapat didalamnya, dan aku
mengetahui dengan seyakin-yakinnya bahwa sanya maudhu` ini memerlukan kepada
tajribah ( latihan ), aku mengkhususkan latihan suluk, aku memuji kepada Allah
setelah aku melalui pengajian Ilmiah, pemikiran, kemasyarakan, ia datang dan
meletakkan dalam kehidupanku sebuah mahkota daripada mutiara, sesungguhnya mahkota ini hanya diberikan kepada raja-raja
akhirat, dan guru-guruku dalam suluk semoga Allah meredhai mereka, mereka
adalah daripada golongan orang-orang pembesar dari kalangan suatu kaum, semoga
Allah selalu meredhai mereka.
Akan
tetapi aku mendapati setelah berakhirnya sulukku dan ketika masih menyusui, aku
memohon kepada yang mempunyai segala urusan dan yang paling berharga, dan aku
mengetahui dengan sangat yakin bahwa Rabbaniyah merupakan mutiara Tasawwuf dan
Suluk, menjelaskan kepadaku setelah tajribah yang sangat mendalam dan memasuki
kedalam-dalamnya , bahwa sanya Setiap Rabbani merupakan sufi dan lebih-lebih
lagi ( sufi dan ziyadah ) .Tidak setiap sufi itu Rabbani, diatara
keduanya ada umum dan ada khas mutlaq dan bukan tujuan, darikalangan sufi
sebahagian bukan dari kalangan Rabbani akan tetapi mereka memasukkan diri dalam
golongan sufi, seperti sebahagian
mazhab-mazhab dan turuq yang terkenal, seperti : al-Malamatiah, al-Sab`iyah,
al-Halajiyah, al-Maulawiyah, al-Baktasyiah dan selain dari mereka, mereka dalam
jumlah yang banyak oleh kerana itu aku mengikrarkan bahwa aku mengambil
daripada kalangan sufi dan Tasawwuf apasahaja yang terbaik dari dua pemahaman
itu, dan aku masukkan dalam suatu pembahasan daripada sebuah hakekat kepada
sebuah manhaj yang lebih bermakna dan lebih bagus, sehinggalah Allah
azzawajallah memberikan taufiq kepadaku pada Rabbani sebagai manhaj dan suluk,
aku memilih manhaj ini dan suluk, dan aku membahas didalam kitab-kitab yang
membahas tentang maudhu` ini, dan aku tidak mendapatkannya melainkan dalam
hati-hati orang-orang yang `asyikin, air mata orang-orang yang saling
mengasihi, kerinduan orang-orang yang berzikir, teriakan orang-orang yang menangisi, juhud orang-orang yang khusyu`, menyelam
ketempat yang paling dalam, cahaya kerinduan kepada Allah, aku mendapatkan pada
saripati bunga, lembutnya pergerakan Banafsij, baunya lily mawar, dan aku
mendapatkan tangisan orang-orang yang
Allah sebutkan mereka dalam firmannya :
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ
الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنفِقُونَ
Maksudnya
: Mereka merenggangkan diri dari
tempat tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan
amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan
takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan ingin memperolehi lagi
(keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami
beri kepada mereka.
ولي كبــــــــــد
مقروحــــــــــــــة مـــــــــــــــــن ينبــــــــــــغنى
بهـــــــــــــــــا
كبــــــــــــــــدا ليســـــــــت بذات قــــــــروح
أباها علي
الناس لا يشترونها
ومن يشتري ذا
علة بصحيح
Aku
mendapati dalam diriku sendiri sebuah penyatuan dengan Rabbani yang memang
benar-benar penyatuan, bahkan kamu melihatku
menyelam dalam lawutan yang tiada penghujungnya, aku meminumnya daripada
mata airnya yang bersih, manakala aku menyelami dan aku meminum bahkan
bertambah-tambahlagi kehausan dan bersengatan haus, setelahpun aku merasa
kenyang.
Oleh
kerana itu :
Aku
telah pun menulis dengan panjang-lebar, akan tetapi mana kala aku menjauhkan
daripada pembincangan yang mendalam dalam pembahasan ini, aku tidak mendapati
bahasa apa jua untuk menterjemahkannya melainkan dengan bahasa hati, Alam hati
sangat tinggi dan mendalam daripada alam akal, bahasa hati itu sangat halus dan
mendalam daripada bahasa pemikiran, akan tetapi mudah-mudahan hati itu
diasaskan atas dasar-dasar atas akal yang kuat dan manhaj yang lurus….
Seburuk-buruk
hati itu dan keburukan nya adalah kerana tiada asas dari sebuah ukuran (patokan
) akal yang jernih dan ilmu yang
bernamfa`at dan faqih dalam urusan agama, sebagaimana perkataan para pemuka
`Arifin :
عليك
بصوفية الفقهاء، واحذر فقيه الصوفية
Hendaklah
kamu berpegang dengan Faqih lagi sufi, dan hati-hati dengan Sufi yang berlagak
seperti faqih
Dalam penulisan
ini aku tidaklah mendakwa bahwa aku lebih tau dengan apa sahaja yang tidak
diketahui orang lain, dan telah sampai pada suatu tempat dimana orang lain
tidak boleh sampai….tidak sama sekali……tetapi aku telah memasuki tajribah
wajdaniah ruh, aku teringin sekali ingin menyebutnya disini yang merupakan
pengajaran yang baik dan natijah yang cemerlang , setelahpun aku sampai setelah
melaui berbagai pengembaraan, iaitu :
المنهج
الرباني الجامع
Manhaj
Rabbani yang terkumpul
Maha
benar Allah dengan dengan segala urusannya, dan berfirman didalam al-Quran :
Dengan
ini , dan segala puji bagi Allah dengan nikmatnya menjadi orang-orang yang
shalih
Prof.
DR. Muhammad Abdul Latif Shalih al-Furfur al-Hasani
Bab
pertama
Pendahuluan
Dalam
pembelajaran Tasawwuf
Tasawwuf
yang betul sebagaimana yang diungkapkan dalam Hadist Nabi yang mulia dengan (
IHSAN ) oleh kerana itu, sebelum kita memasuki dalam mempelajari seni daripada
seni-seninya hendaklah kita mengetahui batasan-batasannya, asalkatanya,
kepentingannya, buah-hasil darinya, sehinggalah kita memperoleh petunjuk,
cahaya , penglihatan mata-hati setelahpun kita mempelajarinya nanti.
Inilah pendahuluan akan saya uraikan
InsyAllah itu adalah yang berkaitan dengan tasawwuf dan akan menjadi mukaddimah
bagi pembelajaran tasawwuf secara Ilmiah
yang sempurna dan lebih luas.
Pendahuluan
Betapa
perlunya masyarakan manusia kepada Tasawwuf Islami yang shahih
(
1 )
Banyak
dikalangan manusia yang bertanya ,
Kamu
masih sahaja menulis tentang Tasawwuf ?...................
Kamu
dengan apa yang Allah berikan kepadamu daripada Ilmu dan menciaimu dengan
memberikan kecerdasan dan pemahaman masih sahaja menulis tentang Tasawwuf, kamu
memenatkan tubuhmu diera sekarang ini dimana manusia tidak akan paham kecuali
dengan Materil ( duit ) dan tidak akan beriman kecuali dengan harta ? !!! Tidak
kah kamu melihat orang-orang eropa mereka melepaskan diri daripada perkara itu
dan hidup dengan Alam moden yang terlepas daripada khurafat-khurafat dan
kebathilan-kebathilan yang dinamakan juga dengan perkara-perkara ruhiyah
sehinggalah mereka dari aspek ilmu sahaja ….?
Kita
hanya boleh mengatakan kepada mereka sebuah jawapan
Sesungguhnya manusia itu terazab
dengan peradaban mereka yang palsu di era sekarang ini engkau akan mengetahui
dengan seyakin-yakinnya ia akan membawa kepada sebuah jurang kehancuran,
Kehancuran yang menyeluruh tidak akan lama lagi, dimana kita mendengar dari
masa ke masa adanya para pemikir-pemikir
yang menyerukan sebuah kebusukan ……….
, dan
kita juga saban hari mendengarkan mereka yang mengkafirkan para ulama dan
tokoh-tokoh pemikir berdasarkan peradaban palsu dan masyarakat yang menipu,
mereka tidak mengenal sama sekali kecuali hanya dengan uang ( Maddah ) sehingga
mereka tega mengingkari disebelik kebenaran dan dan kadangkala menjadikan
sebuah kemungkaran melalui tabir ilmu, kadang-kadang juga mereka bersembunyi
dibalik pemikiran moden.
Hakekatnya
seperti yang dikatakan oleh al-`Arabi :
على
نفسها جنت براقيس
Apakah
solusi bagi mereka yang seperti ini tiada lain melainkan memenjarakan semua
pehaman-pemahaman mereka
Orang-orang
ramai bertanya
Mengapa
Kamu belum menulis buku tentang tasawwuf?
Padahal
Kamu telah diberikan oleh Allah dari pada Ilmu dan kecintaanmu,dan juga dari
pada kecerdasanmu dan pemahamanmu tetapi
masih saja belum menulis sedangkan engkau membakar tubuhmu pada zaman yang
serba harta benda yang manusia belum dianggap mampu memahami didalamnya kecuali
hanya benda-benda yang boleh dipandang saja ,Mereka tidak beriman kecuali
dengan harta??apakah engkau tidak melihat bagaimana eropa dibelenggu dan dunia
moden sekarang ini dengan khurafat-khurafat dan kebathilan yang mereka
menamainya urusan-urusan ruhiah(yang berkaitan dengan jiwa)dan apakah
dengan ini telah menjadikan mereka tidak
lagi memerlukan kepada tasawwuf dan hanya cukup dengan ilmu dunia itu saja?
Kita
hanya boleh menyatakan bahwa jawaban untuk mereka adalah:
Sesungguhnya
manusia telah dihiasi dengan peradapan mereka yang palsu pada zaman kita
sekarang maka dengannya telah menjadikan pembelajan ilmu yang benar-benar
sesungguhnya telah membawaki kepada sisi kehancuran,dan sesungguhnya kehancuran
yang menyeluruh bukanlah sesuatu yang tidak mungkin,Mak denga ini telah menjadikan kita mendengarkan antar
masa-masa yang lainnya mewujudkan para-para memikir dari kalangan mereka dari
golongan-golongan yang kemudian saling berukur(bertakar) dikalangan masyarakat
mereka secara menyeluruh.dan telah menjadikan kita terkadangan mendengarkan
dari masa-kemasa orang-orang kafir,ulamak-ulamak mereka,dan para
pemikir-pemikir dalam peradaban yang
palsu ini,Kemasyaratakan yang palsu juga yang tidak pernah mengenal keculi hanya harta benda sahaja
sedangkan mereka mengingkari disebaliknya ,mereka berselimutkan keingkaran
dalam jubah-jubah ilmu.terkadang juga
mereka berselimut didalam kehebatan pemikiran-pemikiran zaman sekarang ini.
Akan
tetapi yang benar mereka sebenarnya
adalah seperti yang dikatakan oleh Al-`arabi,(dalam dirimereka
ada جنت براقيس )maka apa sebenarnya solusi untuk mereka ini?maka
solusi yang paling tepat adalah dengan memenjarakan mereka didalam kepahaman
mereka
(
6)
Waba`du
Jika
sekiranya pada manusia ada segumpal darah apabila ia bagus, maka baguslah semua
anggota tubuhnya sekiranya ia rosak maka rosaklah semua anggota tubuhnya,
dialah hati.
Tasawwuf ia merupakan pengishlahan (
memperbaiki ) hati, oleh kerena itu posisi Tasawwuf dalam Islam seperti posisi
Hati dalam tubuh badan, jikalau demikian Tasawwuf juga memerlukan kepada
Dhawabit dan kaedah-kaedahnya supaya ia tidak menjadi permainan melalui
tangan-tangan orang-orang yang mengabaikan Islam, mereka mengatakan apa yang diinginkan, dan mereka juga mencoba
untuk memalingkan sesuatu yang tiada pembatasnya dan atas suatu perkara yang
tiada sebuah perintah.
Qawaid
( kaedah-kaedah ) dan Dhawabit ( kebenaran-kebenarannya ) secara kesuluruhannya
akan menjadi sebuah Ushul ( dasar )
hendaklah dijadikannya sebagai dasar bagi Tasawwuf itu sendiri,
sebagaimana Para ulama menjadikan Ushul bagi Feqah dan Ushul bagi Hadist dan
Ushul bagi Nahwu dan Ushul bagi Lughah ( bahasa ) dan yang lainnya
Pasal
Pertama
Ma`alim
al-Tasawwuf ( Pembelajaran Tasawwuf )
Pembahasan
pertama
Tasawwuf
pengertian dan asalkatanya:
(
1 )
Pengertian
tasawwuf:
Tasawwuf
memiliki pengertian yang banyak hingga mencapai 2000 ,yang terbaik berserta
kumpulan-kumpulannya antara lain:
1.Ibdu
`ujaibah RA.berkata dari pada syeh zaruq:
Tasawwuf
adalah menghadapkan diri yang sebenar-benarnya kehadapan Allah dengan apa-apa
saja yang dirhainya dan dari segi –segi
yang diridhainya.[3]
2.berkata
juga:
tasawwuf adalah Ilmu mengetahui denganya tatacara sampai kepada raja diatas raja-raja,dan membersihkan bathin-bathin daripada kotoran-kotoran kemudian dihiasi dengan berbagai macam fadhilah-fadhilah,maka yang pertamanya adalah ilmu dan pertengahannya perbuatan(amal) yang terakhir kasih sayang.[4]
tasawwuf adalah Ilmu mengetahui denganya tatacara sampai kepada raja diatas raja-raja,dan membersihkan bathin-bathin daripada kotoran-kotoran kemudian dihiasi dengan berbagai macam fadhilah-fadhilah,maka yang pertamanya adalah ilmu dan pertengahannya perbuatan(amal) yang terakhir kasih sayang.[4]
Dan
hampir saja menulis tasawwuf yang dikumpulkan dalam berikut:Menghadapkan diri
dengan sebenar dengan syarat dengan
ridha Allah subhanahu wata`ala.
3.berkata
al-Imam zakaria al-Anshari R.A.:Tasawwuf merupakan Ilmu yang mengenalkan
tentang ehwal pembersihan jiwa dan membersihkan Akhlak,membina zahir dan bathin
untuk mencapai kesenangan yang abadi(selama-lamanya)
4.Syeh
Zaruq R.A.berkata:Tasawwuf merupakan ilmu yang betujuan untuk
mengishlah(membetulkan)hati.mengesakan Allah daripada sembarang yang lainnya.dan
membersihkan Imam dengan Iqan(keyakinan)
5.Akan
tetapi definisi yang aku lihat menurut ku adalah : Tasawwuf merupakan suluk
seorang hamba dalam memperoleh derjat salikin dan tempat orang-orang yang
berjalan daripada kalimat hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami
meminta pertolongan, membawa terbang hatinya dalam tempat orang-orang yang
bekasih sayang kepada Allah ta`ala, semuanya itu berkesesuaian dengan syari`at
muhammadiah yang suci dan aqidah yang yang benar , Wallahu a`lam
(
2 )
Asal
kata Tasawwuf
Kata-Kata
Tasawwuf banyak sekali penurunan katanya sebagai mana yang disebuatkan dalam
berbagai kitab-kitab Orang-orang Sufi seperti Risalah al-Qusyairiah dan
al-Ihayak dan selain keduanya, para sufi belum bersepakan atas satu kata yang
merupakan asal baginya yang merupakan asal kata dasar bagi Tasawwuf itu
sendiri, akan tetapi Shaikh Ibnu `Ujaibah R.A telah menyebutkan asal-asalnya
yang begitu banyak dan memelihnya satu diantara kesekian banyaknya, kamu boleh
melihat text nya daripada perkataan nya
Rahimahullah :
( asal
katanya – Maksdunya adalah kata-kata Tasawwuf : boleh sahaja ianya daripada :
1- Daripada الصفاء
( al-Shafa ) keran ruang lingkupnya pada
al-Thasfiah ( mengkosongkan )
2- Atau daripada الصفة
( al-Shiffah ) kerena ia mensifati dengan
kesempurnaan- kesempurnaan
3- Atau daripada صُفَّة ( Suffah ) Mesjid Nabawi, Kerana Sufi itu
menyerupai dengan ahli-ahli Suffah pada tujuan mereka dan kezuhudan mereka
4- Atau daripada الصوف
( al-Shauf ) kerena baju mereka itu daripada
al-Shauf ( wool ) kerana menghinakan diri daripada dunia dan Zuhud padanya, mereka
memilih sedemikian karena ia merupakan baju dari kalangan para Nabi
Alaihimssalam
Kemudian
Ibnu `Ujaibah R.A beliau memilih asal kata yang terakhir dan berkata :
( Ini
merupakan asal kata yang sangat sesuai dari segi bahasa dan sangat Nampak
secara pengnisbahannya, karena Pakaian Wool merupakan hukum dhahir bagi perkara
yang Dhahir, sedangkan menisbahkannya kepada yang lainnya itu bersifat bathin, dan
menghukumnya dengan yang dhahir lebih sesuai dan lebih dekat ) [5]
(
3 )
Sipakah
mereka orang-orang sufi ?
Shaikh
Ibnu `Ujaibah berkata :
Berkata
Sahal- iaitu al-Tastari : ( Orang-orang sufi adalah orang-orang yang menyucikan
diri daripada keburukan dan menghiasinya
dengan al-Fikru ( pemikiran ), lebih dekat kepada Alla daripada Manusia, bagi
mereka sama sahaja antara emas dengan yang mengajar ) Maksdunya adalah mereka
tidak berminat kepada sesuatu kalau disana tiada pemiliknya ( Allah )
Dan
berkata al-Junaid : Orang-orang sufi ini bagaikan Tanah yang diperas sehingga
mengeluarkan kotoranya , tidak keluar daripadanya melainkan Garam ( garam yang putih bersih )
Dan
beliau berkata juga : Orang –orang sufi ini laksana bumi yang menumbuhkan benda
yang baik dan yang buru, atau ia seperti Langit yang memayungi setiap sesuatu,
atau ia laksana Hujan yang menyirami segala sesuatu[6]
le
Tetapi
yang sebenarnya seperti al-Arabi berkata:atas dirinya (jannat baraqis) maka apa
solusi
Rangkuman
Sesungguhnya
Tasawwuf itu merupakan sebuah penafsiran bagi Maqam Ihsan, ianya merupakan
Maqam Syuhud ( penyaksian ) dan al-`Iyan dan tidak berlebih-lebihan dalam
Islitahat , dan ianya merupakan sebuah Ibarat bagi Hakikat dan Jauhar, maka
jika sekiranya pengislahan dhahir itu
merupakan sebuah kewajiban, mengislahkan bathin itu terlebih-lebih lagi wajib,
kerana ianya merupakan pembahasan memandang Alla ta`ala, oleh kerana itu
Mengishlahkan bathin bagi seseorang hamba apa yang terdapat didalam
dirinya dan hatinya ianya merupakan
Jauharah ( mutiara ) bagi agama ini, inilah yang disebut dengan Tasawwuf, ianya
tidak lebih dari itu melainkan hanya menghishlahkan bagi hati.
Pembahasan
Kedua
Munculnya
Tasawwuf dan sumber-sumbernya
Imam
Abul Qasim Abul Karim al-Qusyairi berkata dalam Risalahnya :
Ketahuilah
olehmu Allah telah merahmati kamu bagi orang-orang Muslim selepas kewafatan
baginda Rasulullah S.A.W, tidak dinamakan kelebihan-kelebihan mereka seperti
masa-masa para sahabat yang dinamakan sebuah ilmu kerana mereka bersuhbah
dengan Rasulullah,maka tiada yang lebih daripada mereka , mereka dikenal juga
dengan nama Shahabat, dan orang-orang di kurun kedua dimakan juga orang-orang
yang bersuhbah dengan para Shahabat, dimakan dengan Tabi`in, kemudian selepas
itu para manusia berselisih pendapat tentang itu dan dijelaskan tentang martabat-martabat nya,
ada yang mengatakan mereka adalah daripada Khawas dari kalangan manusia dimana
mereka sangat mementingkan sekali tentang urusan agama, orang-orang Zuhud dan
ahli Ibadah, kemudian selepas itu muncullah perkara-perkara bid`ah dan
sebahagian kelompok menyeru kepada kelompok mereka dan mendakwakan diri mereka
orang-orang Zuhud,…………………..
Bigilah
dijelaskan kepada kita bahwa sahanya Tasawwuf itu muncul seiring muncul dan
lahirnya Islam itu sendiri, kerena ia merupakan bahagian daripadanya dan bukan
sesuatu yang ditambah atasnya bahkan ia merupakan priktical secara perbuatan (
Tathbiq `Amali ) dan bahagian ruhnya.
Dan ianya bukanlah seperti yang diperkatakan oleh musuh-musuh Islam Tasawwuf
itu berasal daripada Ummat yang lain, bahkah ianya merupakan sebuah realiti
daripada ehwal Baginda Rasulullah S.A.W dan kurun yang ketiga yang telah
dipersaksikan dengan kebaikan, Maka orang-orang Sufi adalah antara hubungan dia
dengan Allah dan hubungan dia dengan manusia yang lainnya merupakan orang yang
paling serupa dengan baginda Nabi Muhammad S.A.W dan kumpulan para sahabat
Pasal
Kedua
Tasawwuf
bahagian dari Agama
Daripada
Umar Ibnu Khattab R.A berkata :
”Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah
SalALLAHualaihiwasa lam pada suatu hari, tiba-tiba muncul di hadapan kami
seorang lelaki yang memakai pakaian yang sangat putih, berambut sangat hitam,
yang tidak ternampak pada dirinya kesan-kesan tanda musafir dan tidak seorangpun
di kalangan kami yang mengenalinya.Lalu dia duduk menghampiri Nabi Rasulullah
SalALLAHualaihiwasa lamlalu disandarkan kedua-dua lututnya ke lutut Baginda dan
meletakkan dua tapak tangannya atas dua paha Baginda seraya berkata:
“Wahai Muhammad! Terangkan kepadaku tentang lslam.”
Lalu Rasulullah SalALLAHualaihiwasa lam bersabda:
“lslam itu bahawa engkau naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan ALLAH dan
bahawa Muhammad itu utusan ALLAH, (dan bahawa) engkau mendirikan sembahyang,
mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan haji ke Baitullah
(Mekah) sekiranya engkau berkuasa mengerjakannya.
“Lelaki tersebut berkata: “Benarlah engkau.”
Maka kamipun merasa hairan kepadanya, dia yang
bertanya dia pula yang membenarkannya.
Dia bertanya: “Terangkan kepadaku tentang lman.”
Baginda bersabda: “(lman itu ialah) bahawa engkau
percaya kepada ALLAH, para MalaikatNYA, kitab-kitabNYA, para RasulNYA, hari
Qiamat dan bahawa engkau percaya kepada Qadar baik dan buruk.”
Lelaki itu berkata: “Benarlah engkau.
Dia berkata lagi: “Terangkanlah kepadaku tentang
Ihsan.”
Baginda bersabda: “Ihsan itu ialah bahawa engkau
menyembah ALLAH seolah-olah engkau melihatNYA. Sekiranya engkau tidak dapat
melihatNYA, maka sesungguhnya DIA melihatmu.”
Lelaki itu bertanya lagi: “Terangkan kepadaku
tentang Qiamat.”
Baginda
bersabda: “Orang
yang ditanya tentang Qiamat tidaklah lebih mengetahui daripada orang yang
bertanya.” Lelaki itu berkata: “Maka terangkanlah kepadaku tentang
tanda-tandanya.” Baginda bersabda:“(Antara tandatandanya ialah) apabila seorang
hamba perempuan melahirkan tuannya dan apabila engkau melihat orang-orang
miskin yang berkaki ayam, tidak berpakaian dan papa kedana yang hanya menjadi
pengembala kambing berlumba-lumba membina bangunan (iaitu bertukar menjadi kaya
raya).
Kemudian lelaki itu berlalu, lalu aku terdiam
sebentar.
Kemudian
Baginda bertanya: “Wahai 'Umar! Adakah engkau tahu siapa lelaki yang bertanya
itu?”
Aku berkata:
“ALLAH dan RasulNYA lebih mengetahui.”
Baginda bersabda: “Sesungguhnya dia adalah Malaikat
Jibril yang datang kepada kamu untuk mengajar kamu tentang agama kamu.” [7]
Ini
merupakan Hadist Shahih Nashnya secara Qathi` ( pasti ) bahwa sahanya agama itu
nama bahagi tiga : Islam dan Iman dan Ihsan, Islam merupakan syari`at, Iman merupakan Aqidah , dan Ihsan
merupakan Tasawwuf ataupun aspek-aspek
kerohanian daripada agama, dan Agama itu mencakup kepada itu semua.
Islam
itu koridornya pada anggota badan yang dhahir daripada seorang hamba, dan iman
tempatnya di hati dan Ihsan tempatnya Ruh
Begitulah
seorang hamba itu berpindah daripada mengislahkan anggota badan dan hati hingga mengishlahkan ruh dan mentazkiahnya
maka sampailah seorang hamba itu kepada Maqam Muraqabatillah ta`ala : Sekiranya
engkau tidak dapat melihatNYA, maka sesungguhnya DIA melihatmu.”
Kemudian
kepada maqam musyahadat : engkau menyembah ALLAH seolah-olah engkau
melihatNYA.
Beginilah, mazhab-mazhab dalam syari`at pun ada
berberapa mazhab seperti mazhab Hanafi, Syafi`I dan Maliki dan Hanbali
Pembelajaran
Rabbaniyah
Dao
rang-orangnya yang rabbani
Perutusan
Tasawwuf
yang benar adalah yang digambarkan dalam hadits nabi yang mulai dengan kata Al-Ihsan,Maka
dengan ini sebelum kita memasuki dalam pembelajaran
cawangan-cawangan(seni-seni) ilmu ini telebih dahulu mengatahui
batas-batas,yang terkait dengannya,kepentingannya,hasilnya ,agar kita dapat menjumpai dalam pelajaran ini
petunjuk,cahaya,pandangan hati.
Maka
dalam kitab ini merupakan permulaan yang akan saya uraikan dengan izin Allah
yang berkaitan dengan Tasawwuf mudah-mudahan akan menjadi mukaddimah untuk
pembelajaran tasawwuf yang merupakan
pembelajaran ilmiah yang sempurna dan bermanfaaat.
Permulaan
Didalam
kebutuhan ummat manusia kepada tasawwuf yang betul.
pembahasan
kedua
berkawan
tuntutan
pertama:Perkawanan dalam Al-Quran dan As-Sunnah:
1.Berkawan
dalam Al-Quran al-Karim:
Allah
ta`ala berfirman:
وَاتَّبِع
سَبيلَ مَن أَنابَ إِلَىَّ ۚ
Artinya: Dan turutlah
jalan orang-orang yang rujuk kembali kepadaKu (dengan tauhid dan amal-amal yang
soleh
Dan Allah berfirman juga:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ
اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
Wahai orang-orang yang beriman!
Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu berada bersama-sama
orang-orang yang benar.
Dan Allah
ta`la berfirman :
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ
مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً () يَاوَيْلَتَى
لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً ()
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ
لِلْإِنسَانِ خَذُولاً
Dan (ingatkanlah) perihal hari
orang-orang yang zalim menggigit kedua-dua tangannya (marahkan dirinya sendiri)
sambil berkata: "Alangkah baiknya kalau aku (di dunia dahulu) mengambil
jalan yang benar bersama-sama Rasul?()
-
"Wahai celakanya aku,
alangkah baiknya kalau aku tidak mengambil si dia itu menjadi sahabat karib!()
-
"Sesungguhnya dia telah
menyesatkan daku dari jalan peringatan (Al-Quran) setelah ia disampaikan
kepadaku. Dan adalah Syaitan itu sentiasa mengecewakan manusia (yang menjadikan
dia sahabat karibnya)".( )
Dan Allah ta`ala berfirman :
الْأَخِلَّاء يَوْمَئِذٍ
بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Pada hari itu sahabat-sahabat
karib: setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang
yang persahabatannya berdasarkan taqwa (iman dan amal soleh).
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيراً
emudian Ia bersemayam di atas Arasy, Ialah Ar-Rahman
(Tuhan Yang Maha Pemurah); maka bertanyalah akan hal itu kepada Yang
Mengetahuinya.
قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ
أَتَّبِعُكَ عَلَى أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْداً
قَالَ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ
مَعِيَ صَبْراً
Nabi Musa berkata kepadanya:
Bolehkah aku mengikutmu, dengan syarat engkau mengajarku dari apa yang telah
diajarkan oleh Allah kepadamu, ilmu yang menjadi petunjuk bagiku?" ()
Ia menjawab: "Sesungguhnya
engkau (wahai Musa), tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku.
Ini merupakan perkataan Sayyidina
Musa A.S berbicara dengan Khidir A.S agar mengajarkan kepadanya atas apa yang
telah Allah ajarkan kepada Khidir.
Dan Allah ta`ala berfirman :
وَسِيقَ
الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَراً
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka
akan dibawa ke Syurga dengan berpasuk-pasukan,
2- Suhbah ( berkawan ) dalam al-Sunnah
عن أبي هريرة , أن رسول
الله صلى الله عليه وسلم , قال : " من سره أن يجد حلاوة الإيمانفليحب المرء لا يحبه إلا لله
“Barangsiapa yang ingin meraih
kelezatan iman hendaklah ia mencintai seseorang kerana Allah
ما تحاب رجلان في الله ؛ إلا كان أحبهما
إلى الله عز وجل أشدهما حبا لصاحبه
ما من رجلين
تحابا فى الله بظهر الغيب الا كان احبهما الى الله اشدهما حبا لحاحبه
"Tidaklah dua orang yang saling mencintai kerana Allah di kejauhan,
kecuali orang yang lebih besar cintanya kepada yang lain adalah yang lebih
dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Tafala.."
Tuntutan Kedua : Suhbah dalam Mizan
Pembahagian Suhbah : Suhbah terbahagi kepada tiga jenis :
1-
Bersubah dengan orang diatas martabah kamu : ia pada
hakekatnya adalah khidmat, barang sesiapa yang bersuhbah dengan Shaikh yang
martabahnya diatasnya, maka dia akan mengajarkannya untuk meninggalkan bantahan
dan membawaha yang nampak daripadanya terhadap perkara yang baik, dan kamu akan
menjumpai ehwalnya dengan i`tikad kamu yang bagus kepadanya[8]
2-
Bersuhbah dengan siapa sahaja selain daripada kamu, dan
dia mengkehendaki untuk mengikutinya –Mursyid -
dengan belas kasih dan kasih-sayang, dan diatas orang yang mengikut-
Murid- dengan kesesuaian dan kepribadian.
3-
Bersuhbah dengan sesiapa sahaja yang seperti kamu : Ia
merupakan suhbah yang sesuai dan yang terdhahir.
Dan Semuanya tercipta atas dasar berkesanan dan
pengorbanan dan untuk Allah kembali semula, sebagaimana bait Syair :
إن صديق الصدق من كان معك ومن يضر نفسه لينفعك
ومن إذا ريب الزمان صدعك شتت فيك شمله ليجمعك
Sesungguhnya
Kawan yang sadiq adalah yang bersamamu
Ia
memberikan mudharat kepada diri sendiri untuk memberi manfa`at untukmu
Dan
siapa sahaja sepanjang zaman membuatmu retak
Dan
semua yang bersurai padamu dikembalikan dan
dikumpulkannya
Jika
sekiranya kamu bersuhbah dalam jalan menuju kepada Allah, maka maksudnya adalah
jenis yang pertama iaitu : Suhbah Mursyid yang menunjukkan kamu kepada Allah
azza wajalla dengan keadaannya dan perkataannya.
-Faedah
Suhbah ( Berwakan dengan orang Arif Billah atau mursyid )
Suhbah
terdapat tiga faedah :
1- Sesungguhnya suhbah dengan Ahli
kebaikan merupakan sebuah kebaikan bagi orang yang salik kepada Allah daripada
terpesong, menjauhkan diri daripada maksiat sangat memberatkan kepada diri
seseorang , dan Qurbun ( mendekatkan diri ) dengan keta`atan memudahkan
urusannya atas diri seseorang.
2- Bahwa sanya Ilmu hati tidak
akan diperoleh kecuali melalui suhbah, maka jika kamu melalukan nya dengan ehwalnya,
maka tidak akan menutup kemungkinan
mereka akan hadhir dalam hati itu, Asal mencuri daripada asalnya tanpa
disedari. Seseorang atas agamanya merupakan pimpinannya, seorang mukmin
merupakan cermin bagi saudaranya, dan tidaklah mungkin daripada visualisasi
terjadi dalam cermin yang terbalik, begitu juga dalam ehwal dan perbuatan
3- Dan faedah yang ketiga daripada
faedah Suhbah ianya merupakan sebuah perkara yang amat besar bagi orang yang salik kepada Allah, yang merupakan masadepan bagi dirinya, jika
sekiranya seseorang beramal seorang diri maka barang kali ia akan Nampak
demikian padahal mungkin sebenarnya bukan seperti itu, boleh sahaja kuku
syaitan didalam khayalannya dan selainnya, yang akan memberikan kekeliruan
dalam hal itu dari pada ehwal dan dalam wushul ( pencapaian ) sedangkan ia
tidak mengetahui perkara itu apatah lagi orang-orang pemula, dia akan menggigihkandiri dalam perkara diluar
kebiasaan baginya, jika sekiranya tidak menggigihkan diri maka akan merosakkan
jalannya, maka hendaklah orang tersebut bersuhbah dengan Akhi Shalih ( sauda
yang shalih ), dan Shaikh Nashih ( Shaik yang menasehatinya ) yang
akan menegurnya dalam kerosakan dirinya dan kerokan dirinya atas orang lain.
Maka barang sesiapa yang
Allah jagakan dia daripada kebiasaan lalai, dengan mengikuti Shaikh-Shaikh pada
zamannya, dikalangan mereka yang masyhur
dengan agama,pemeliharaan,dan amanah, jauh daripada perakara-perkara bid`ah
hawanafsu dan khianat, setelah
dinyatakan / isytiharkan bahwa jalannya bersesuaian dengan kitab Allah dan
Sunnah Rasulullah dan perbuatan para sahabat dan para Shaikh-Shaikh yang teguh
dalam Ilmu `Arifin billah ta`ala ( Ilmu Mengenal Allah )
Berkata al-Imam Abu
al-Qasim al-Qusyairi R.A : ( Aku mendengar Abu Ali al-Daqaq berkata : Pokok
jika ia tumbuh dengan sendirinya tanpa ditanam oleh seseorang ia akan tumbuh
berdaunan akan tetapi ia tidak berbuah, begitulah juga para Murid jika
sekiranya dia tiada mempunyai guru yang
mengeluarkannya, maka tiada didapati baginya apa-apa )
Dan berkata al-Thamastani
: ( Bersuhbahlah kamu dengan Allah, jika sekiranya kamu tidak mampu maka
bersuhbahlah bersama orang yang bersuhbah dengan Allah yang akan menyampaikan
kamu dengan keberkatan bersuhbah dengannya hingga dapat bersuhbah dengan Allah
Azza wajalla )[9]
Oleh kerana itu, Manusia
secara umumnya selain daripada golongan para Nabi dan Rasul maka tidak terlepas
daripada penyakit-penyakit hati, yang tidak dikenalinya dan tidak mampu
untuk mengetahuinya dengan dirinya
sendiri, ianya merupakan penyakit hati, akan
ada pembahasannya tentang penyakit-penyakit hati dan kerosakannya nanti,
Bahkan orang tersebut mengira bahwa
sanya ia merupakan orang yang sempurna dari golongan manusia dari segi Akhlak
dan kuat dari segi agama, padahal ia
seorang yang jahil murakkab dan orang-orang yang rugi yang tidak ada lagi
kerugian selepasnya.
Tuntutan ketiga : Mursyid
yang menunjukkan kepada Allah yang dikenal dengan Shaikh Tarbiyah :
Ketika seorang Muslim yang salik kepada Allah merasakan perlunya
seorang Mursyid yang akan menunjukkan diri kepada Allah, laksana perlunya
seorang pesakit dengan tabib ( dokter ) , hendaklah seseorang memohon kepada
Allah ta`ala dan menyebutkan persoalannya dalam doanya, kemudian barulah ia
mencari dalam negerinya dan bertanya tentang Muryid yang menunjukkan kepada
Allah, dengan penuh ketelitian dan perhatian dan kepercayaan, jika sekiranya ia
tidak mendapatinya seperti maksudnya, maka hendaklah mencarinya di negeri yang
lain, suapa dapat menghilangkan segala penyakit-penyakit
hatinya melalui tangan /asuhan Tabib yang mahir[10]
Adapun Syarat-syarat bagi
seorang Mursyid , para Ulama dalam bidang ini telah menyatakan dan memberikan
batasan atas enam syarat sahaja :
1- Ilmu Shahih
2- Perasaan yang betul
3- Semangat yang kuat
4- Keadaan yang diredhai
5- Tembus pandang panca indra / tembus
mata hati
6- Izin daripada Shaikh yang diizinkan
1- Ilmu Shahih : Mencakup kepada
Syariat dengan wasailnya( sarana ) dan
maksudnya
dan
mengetahui hukum-hakam dan rahasianya suapaya tidak terjerumus didalamnya,
sehingga Syaitan mempengaruhinya dari bab kejahilannya, sehingga sesat bagidiri
sendiri dan menyesatkan pengikutnya, maka telah ada Hadist yang mulia dalam
perkara ini :
إن الله لا ينتزع
العلم انتزاعا من صدور العلماء ولكنه يقبض العلم بقبض العلماء حتى إذا لم يبق
عالما اتخذ الناس رؤوسا جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا وأضلوا[11]
Sesungguhnya
Allah tidak mengangkat ilmu dengan mencabutnya dari (dada) hamba-hambanya.
Tetapi ALLAH SWT mencabut ilmu dengan mencabut (nyawa) para ulamak. Hingga bila
sudah tidak ditinggalkan sesiapa lagi yang alim (berilmu), manusia melantik
orang-orang jahil menjadi pemimpin. Bila mereka ditanya, mereka membuat
keputusan tanpa ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain pula".
2- Perasaan yang betul : Hendaklah
seorang shaikh itu seorang yang `alim dengan maqam-maqam, dan posisi yang
dilewati oleh para salik dan kepesongan jiwa
dan srategi dan helahnya, Dan shaikh telahpun bersalik dengan Shaikh
yang kamil dan perasaan dengan perasaan itu juga dan bukan tiruan, dan
hendaklah ia seorang yang beraqidah Ahli Sunnah secara amalan dan perasaan,
setelah mengetahuinya secara keilmuan
dan dirayah, yang akan memberikan kesaksian pada hatinya atas kebenarannya.
3- Semangat yang tinggi : Perkara
ini berkaitan dengan dengan Allah bukan yang lainnya.
4- Keadaan yang diredhai :
Istiqamah dengan kadar yang mampu
5- Tembus pandang panca indra /
tembus mata hati : ia merupakan buah
bagi syarat yang empat diatas, ianya merupakan mukafaah ( pemberian ) Istiqamah
6- Adapun izin : Haruslah bagi
seorang Mursyid itu telahpun diberikan ijazah daripada Shaikhnya dengan
keahlian untuk bertarbiah, dan hendaklah Shaikhnya juga seorang yang makzun (
telah diizinkan ) sampai kepada Rasulullah, Izin secara ucapan itu cukup dengan
adanya saksi yang adil akan tetapi jika sekiranya dalam bentuk tulisan itu
lebih baik kerana telah mengumpulkan antara dua perkara
Bukanlah
kemasyhuran serta banyaknya para pengikut sebagai ukuran, akan tetapi Istiqamah
atas syariat Allah azza wajalla.
Faedah
Suhbah ( berkawan )
Suhbah mempunyai
tiga faedah :
1- Suhbah dengan ahli Khair sebuah
kebaikan bagi orang-orang salik kepada Allah daripada tergelincir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar